Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Klaim PSI Masih Diminati Pemuda meski Tak Lolos ke DPR

Kompas.com - 13/06/2024, 13:44 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku bersyukur partainya masih dilirik oleh gerakan pemuda dan mahasiswa, meski tidak lolos ke DPR RI pada Pileg 2024.

Hal itu disampaikan Kaesang saat menerima kedatangan tiga mantan pengurus organisasi mahasiswa, yang resmi bergabung sebagai kader PSI.

“Saya bersyukur karena teman-teman semua ini bergabung di mana kondisi PSI sekarang enggak lolos ke Senayan. Tapi mereka tetap mau bergabung, itu saya sangat apresiasi sekali,” ujar Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Grace Natalie Jadi Komisaris MIND ID, Kaesang: Tak Boleh Aktif Lagi di PSI

Adapun tiga kader baru PSI itu adalah Eks Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 2021-2023 Musawir Yahya, eks Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Baikuni Alshafa, dan eks Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia Wiryawan.

Menurut Kaesang, kedatangan tiga kader baru tersebut diharapkan dapat menjadi angin segar bagi PSI, dan bisa membawa partainya lolos ke Senayan pada Pileg mendatang.

“Buat saya ini merupakan apresiasi yang sangat baik, karena biasanya mantan-mantan ketum itu bergabungnya dengan partai partai yang besar. Alhamdulillah sekarang PSI diterima,” kata Kaesang.

“Semoga nanti di tahun 2029 dengan orang-orang yang lebih berkompeten, pintar berorganisasi, membuat PSI bisa lolos ke Senayan,” pungkasnya.

Baca juga: Kaesang: Saya Tak Masalah kalau Dipasangkan dengan Pak Anies

Sementara itu, Wiryawan menilai PSI adalah partai yang memberikan “karpet merah” bagi anak muda untuk terjun ke politik praktis.

Hal tersebut menjadi salah satu alasannya memilih bergabung sebagai kader PSI untuk memulai langkah pertamanya terjun ke dunia politik.

“Ini momentum pertama saya terjun langsung dalam politik praktis, karena kami melihat cara berjuang yang paling cepat adalah melalui jalur politik,” kata Musawir.

“Dan kenapa PSI? Saya melihat PSI ini memiliki masa depan. yang dimana sangat memprioritaskan anak muda dan memberikan ruang anak muda,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Politikus PDI-P Nilai Pemeriksaan Hasto Erat dengan Politik Hukum, Anggap Kasus Harun Masiku Musiman

Nasional
Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com