Ia meminta KPU lebih serius mengingat penyelesaian sengketa di MK menyangkut hak konstitusional warga pemilih dan hak konstitusional para calon legislatif.
"Mahkamah aja menyelesaikan ini dengan serius, ini untuk menjadi perhatian semua orang. Negara demokrasi Indonesia demokrasi berdasarkan pancasila. Semuanya harus serius," jelas Arief.
Baca juga: Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres
Kemudian pada siang harinya ketika salah satu komisioner akhirnya menghadiri sidang sengketa, Arief kembali menyentil KPU.
“Ini KPU sudah hadir ya, tadi pagi kita cari, sekarang sudah viral (pemberitaan) kalau KPU saya marahi,” sentil Hakim Arief Hidayat.
Ketua MK 2015-2018 ini pun meminta KPU untuk selalu hadir dalam setiap persidangan untuk dikonfirmasi. Terlebih lagi, kuasa hukum lembaga penyelenggara pemilihan umum itu terkadang tidak menguasai materi terkait gugatan yang diajukan ke MK.
"Tolong untuk bisa diprioritaskan untuk hadir di sini minimal kalau enggak ada KPU pusat, KPU provinsi atau KPU kabupaten/kotanya yang dipersoalkan hadir ya karena kuasa hukum kalau kita tanya juga belum siap betul, belum tahu persis ya,” kata Hakim Arief Hidayat.
Sindiran-sindiran hakim tidak selesai sampai di situ. Kali ini, teguran diarahkan langsung kepada Ketua KPU Hasyim Asyari yang meminta izin meninggalkan sidang sengketa Pileg panel I kepada hakim konstitusi Suhartoyo karena ada acara lain.
Diketahui, ia hadir sebagai pihak termohon dalam panel 1 sidang sengketa Pileg 2024.
"Izin majelis saya mohon izin prinsipal nanti jam 14.00 nanti kami meninggalkan forum karena ada acara penyerahan data penduduk potensial pemilih untuk Pilkada. Setelah acara, saya kembali ke forum," tutur Hasyim.
Baca juga: Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg
Mendengar hal itu, Suhartoyo lantas bertanya siapa yang akan menggantikan Hasyim di sidang sengketa Pileg selama dirinya tidak hadir.
Ia pun menyinggung ketidakhadiran komisioner KPU di panel III yang juga disoroti hakim.
"Siapa yang menggantikan bapak?" tanya Suhartoyo.
"Hari ini kami ada beberapa agenda di antaranya ada uji kelayakan dan kepatutan seleksi KPU Provinsi," ucap Hasyim.
"Jam berapa Pak?" tanya Suhartoyo lagi.
"Jam 14.00. Setelah itu, kami kembali ke sini," jawab Hasyim.