Kemudian, nilai penjualan emas pada 1Q24 tumbuh 9 persen dari capaian penjualan emas pada 1Q23 sebesar Rp 7,01 triliun.
Pada periode 1Q24, Antam mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 166 kilogram (kg).
“Sementara itu, volume penjualan logam emas pada 1Q24 sebesar 7.112 kg,” tambahnya.
Sejalan dengan upaya meningkatkan nilai tambah produk emas Logam Mulia, pada 1Q24, Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia meluncurkan produk emas batangan tematik seri Imlek 2024 Masehi/2575 Kongzili dengan desain tiga dimensi (3D) dan produk emas tematik baru Idul Fitri 2024/1445 Hijriah.
“Emas batangan Imlek Shio Naga menjadi pionir produk emas 3D di Indonesia dengan motif naga kayu di bagian sisi depan sesuai dengan shio pada 2024. Sementara itu, desain kemasan Emas Idul Fitri 2024/1445 Hijriah menggambarkan keunikan dan keistimewaan produk dengan menggabungkan estetika tradisional dan fungsionalitas modern,” papar Faisal.
Baca juga: Berdayakan UMKM, Antam Bantu 13 Mitra Binaan Dapatkan Sertifikasi Halal
Kontribusi penjualan segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel) dengan proporsi 6 persen terhadap total penjualan pada 1Q24, mencapai Rp 552,49 miliar.
Antam mencatatkan volume produksi feronikel pada 1Q24 sebesar 4.789 ton nikel dalam feronikel (TNi), atau mencapai 88 persen dari capaian 1Q23 sebesar 5.437 TNi.
Dengan diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan feronikel direncanakan mulai terealisasi pada triwulan II-2024.
Volume produksi bijih nikel konsolidasian Antam mencapai 1,44 juta wet metric ton (wmt). Capaian volume penjualan bijih nikel konsolidasian Antam pada 1Q24 ditujukan untuk permintaan di pasar domestik sebesar 1 juta wmt.
Sementara itu, kontribusi penjualan segmen bauksit dan alumina pada 1Q24 dengan proporsi sebesar 4 persen terhadap total penjualan Antam dan nilai penjualan mencapai Rp 351,26 miliar.
Baca juga: Kinerja Antam Selama 2023, Produksi 13,45 Juta WMT Bijih Nikel hingga Raih 2 Proper Emas
Nilai penjualan segmen bauksit dan alumina pada 1Q24 tumbuh 8 persen dari capaian pada 1Q23 sebesar Rp 326,50 miliar.
Pada 1Q24, Antam mencatatkan volume produksi bijih bauksit yang digunakan sebagai bahan baku pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 153.000 wmt.
Pada 2024, Antam berfokus pada pengembangan penjualan bauksit di dalam negeri. Dengan diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan bauksit direncanakan terealisasi mulai triwulan II-2024.
Sementara itu, volume produksi produk alumina pada 1Q24 mencapai 24.753 ton alumina.
Pada 1Q24, capaian penjualan alumina mencapai 38.862 ton alumina atau meningkat 18 persen jika dibandingkan volume penjualan alumina pada 1Q23 sebesar 33.069 ton alumina.
Baca juga: Antam: Waktu yang Tepat untuk Investasi Emas adalah Sekarang