Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Kompas.com - 25/04/2024, 16:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menyebut bahwa intervensi teknologi dan penerapan digitalisasi dalam penyelenggaraan pemilu perlu diatur di undang-undang.

Menurut dia, ini merupakan salah satu evaluasi dari penyelenggaraan Pemilu 2024, yang sempat menimbulkan polemik terkait ketidakcocokan data perolehan suara asli dengan hasil pembacaan teknologi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU yang berstatus alat bantu penghitungan suara.

"Ini kan jadi ramai, Sirekap. Kenapa jadi ramai? Pertama kan tidak ditegaskan, memang belum ada aturannya di undang-undang kita gunakan sistem digital itu, atau elektronisasi itu. Maka yang dipakai (Sirekap dianggap) adalah alat bantu," ungkap Doli kepada wartawan, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Masalahnya, sekarang, masyarakat kadung familiar dengan dunia digital.

Informasi yang diperoleh secara digital tersebut secara langsung diyakini sebagai informasi yang valid.

Hal ini menimbulkan anggapan bahwa Sirekap bukan sekadar alat bantu, melainkan dasar penghitungan suara secara resmi.

Menurut Doli, banyak aspek berkaitan dengan intervensi teknologi dan penerapan digitalisasi dalam pemilu yang perlu diatur di undang-undang.

Ia mengambil contoh, dalam penggunaan Sirekap, angka perolehan suara dikonversi menjadi data melalui kamera ponsel masing-masing anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Baca juga: KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Kualitas kamera ponsel ini tentu berbeda-beda dan hal ini yang disinyalir menjadi sebab pembacaan Sirekap tidak seragam se-Indonesia dan pembacaan data tak sepenuhnya akurat.

Dalam hal ini, seperti pernah disinggung Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, negara justru "meminjam" ponsel kepada warga.

Ini menjadi salah satu sorotan Doli, yang menurutnya, perlu dibahas lebih lanjut.

Sebab, jika negara ingin digitalisasi betul-betul diterapkan dan menjadi rujukan hasil penghitungan suara, negara perlu menyediakan peralatan yang sesuai standar dan itu berpengaruh terhadap jumlah anggaran pemilu.

"Digitalisasi kan programnya soal infrastruktur ya, infrastruktur jaringan kita yang masih terbatas, fasilitas yang juga terbatas, itu kan sekarang (Sirekap) masih pakai gadget-gadgetnya masing-masing," ujar dia.

"Kalau memang mau diadakan, anggarannya tambah besar," kata politikus Golkar itu.

Baca juga: KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Doli mendorong agar revisi UU Pemilu segera dilakukan pada awal periode 2024-2029.

Halaman:


Terkini Lainnya

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com