Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Kompas.com - 25/04/2024, 06:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sesaat setelah ditetapkan sebagai calon presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (24/4/2024).

Pertemuan ini sekaligus menandakan bertemunya wakil presiden tertua dengan wakil presiden termuda yang akan dimiliki oleh Indonesia.

Gibran yang lahir pada 1 Oktober 1987 akan berusia 37 tahun saat dilantik pada 20 Oktober 2024 nanti.

Sedangkan Ma'ruf yang lahir pada 11 Maret 1943 dilantik pada usia ke-76 tahun pada 2019 lalu.

Baca juga: Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Usia yang terpaut 44 tahun itu membuat Gibran menunjukkan gestur menghormati Ma'ruf saat bertemu. Misalnya, dengan mencium tangan ketika ia disambut di depan rumah dinas.

Putra sulung Presiden Joko Widodo ini pun mengakui bahwa ia bertemu Ma'ruf untuk mendapatkan bimbingan dan petuah dari sosok yang akan ia gantikan itu.

"Hari ini kami memohon bimbingan, petuah-petuah, petunjuk dari Beliau, karena bagaimanapun Beliau itu seorang senior, mentor, dan juga seorang wapres yang sudah berhasil menjalankan tugasnya selama ini," kata Gibran selepas pertemuan di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu sore.

Baca juga: Petuah Jokowi-Maruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Seperti badminton

Wali Kota Solo itu menuturkan, salah satu pesan yang ia dapatkan dari Ma'ruf yakni pentingnya hubungan sinergis antara seorang presiden dan wakil presiden.

"Beliau mengibaratkan seperti permainan double badminton. Jadi harus kompak, saling sinergi, saling back-up satu sama lain dan juga sekali lagi presiden dan wapres ini harus bisa saling mengisi satu sama lain," kata Gibran.

Selain itu, Gibran dititipi pesan untuk menjaga keberlanjutan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka bertemu di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (24/4/2024).Dokumentasi/BPMI Setwapres Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka bertemu di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menyebutkan, pertemuan antara Gibran dan Ma'ruf berlangsung hangat diselipi sejumlah cerita ringan.

Misalnya, Ma'ruf bercerita bahwa ia pernah mengunjungi Masjid Jokowi yang ada di Uni Emirat Arab, sedangkan Jokowi sendiri belum pernah ke masjid itu.

"Ceritanya santai, hangat, tapi ada beberapa wejangan penting yang disampaikan oleh Wapres tentang keberlanjutan bagaimana agar masyarakat Indonesia bisa menikmati Indonesia emas," kata Masduki.

Baca juga: Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Tak titip program

Kendati demikian, Ma'ruf disebut tidak menitipkan program tertentu yang menjadi tanggung jawabnya agar dilanjutkan oleh Gibran kelak.

Ma'ruf Amin hanya menjelaskan tugas-tugas yang diberikan Jokowi kepadanya, antara lain soal ekonomi syariah, penanganan Papua, serta pengentasan stunting dan kemiskinan ekstrem.

"Wapres itu mengibaratkan wakil presiden enggak punya stempel, enggak ada keputusan dari wakil presiden sehingga hanya menerima penugasan dari presiden. Mungkin penugasan dari presiden dalam hal ini Prabowo ini bisa sama, tapi bisa beda," kata Masduki.

Dalam kesempatan terpisah, Ma'ruf mengapresiasi sikap calon presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin merangkul semua pihak.

Ma'ruf juga mengapresiasi calon presiden nomor urut 1 dan 3, Anies Baswdan dan Ganjar Pranowo yang menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) meski permohonan mereka ditolak.

Menurut mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu, sikap para capres tersebut dapat menciptakan situasi yang kondusif pasca-putusan MK.

Baca juga: Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

"Kita berharap bahwa setelah putusan MK ini keadaan akan kondusif dan semuanya sudah menghentikan berbagai gugatan dan kita akan memulai dengan yang baru yaitu membangun Indonesia yang lebih maju," ujar Ma'ruf dalam keterangan pers di Bandung, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com