JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksda Yoos Suryono mengatakan bahwa jajarannya akan membuat kajian agar kapal patroli yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dari Italia, bisa ditempatkan di wilayah Koarmada I.
Diketahui, pada bulan Maret lalu, Kemenhan menandatangani kontrak pembelian dua unit kapal Pattugliatore Polivalente d'Altura (PPA) atau Offshore Patrol Vessel (OPV) dari galangan kapal Fincantieri, Italia.
“Kemarin kontrak untuk FREMM class dari Italia, memang di Koarmada I kami membutuhkan kapal-kapal OPV sejenis itu, karena konsentrasi geografi dan luas wilayah yang jadi tanggung jawab Koarmada I, terlebih Laut Natuna Utara,” kata Yoos Suryono usai serah terima jabatan tiga jabatan strategis Koarmada I di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Kamis (18/4/2024), dikutip dari tayangan Kompas TV.
Terlebih, menurut Yoos, banyak ancaman berasal dari utara Indonesia seperti pengungsi Rohingya dan banyak kegiatan ilegal di Selat Malaka.
Baca juga: Kemenhan Beli 2 Kapal Patroli Lepas Pantai dari Italia Seharga Rp 20,3 T
Kajian Koarmada I tersebut nantinya akan diserahkan Panglima Kormada RI Laksdya Denih Hendrata dan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muhammad Ali.
Terkait disetujui atau tidak, Yoos mengatakan, jajarannya menyerahkan sepenuhnya kepada Markas Besar TNI AL.
“Namun keputusannya tetap dari Mabes AL, akan ditempatkan di Armada I, Armada II, atau Armada III,” ujar Yoos.
Laporan Fincantieri menyebut bahwa Kemenhan membeli dua kapal patroli lepas pantai kelas Paolo Thaon itu dengan dana 1,18 juta euro atau sekitar Rp 20,3 triliun.
Kepala Biro (Karo) Humas Sekretariat Jenderal Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan, unit pertama dijadwalkan dikirim ke Indonesia pada Oktober 2024.
“Berdasarkan kontrak yang telah disepakati, rencana pengiriman kapal pertama pada bulan Oktober 2024, sementara kapal kedua dijadwalkan akan tiba pada April 2025. Kesuksesan negosiasi kontrak ini merupakan wujud nyata upaya Kemenhan RI untuk memastikan kebutuhan pertahanan maritim nasional dapat terpenuhi dengan optimal,” ujar Edwin melalui keterangan tertulis pada 17 April 2024.
Baca juga: Spesifikasi Kapal Patroli yang Dibeli Indonesia dari Italia, Bisa Diubah Jadi Fregat
Siaran pers Fincantieri menuliskan, kapal PPA memiliki berbagai fungsi, mulai dari patroli, penyelamatan di laut, operasi perlindungan sipil, hingga dijadikan kapal tempur garis pertama.
Kapal PPA juga bisa diubah sebagai kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission).
Kemudian, kapal tersebut memiliki panjang 143 meter dan lebar sekitar 16,5 meter, serta bermuatan sekitar 170 personel.
Fincantieri menugaskan mitra industrinya, Leonardo, untuk penyesuaian sistem kapal apabila ingin dijadikan sebagai kapal kombatan.
Baca juga: Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.