Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Kompas.com - 19/04/2024, 12:36 WIB
Adinda Putri Kintamani Nugraha,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Co-Captain Tim Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin) Dimam Abror bersama perwakilan ulama dari Madura dan Jawa Timur menyerahkan amicus curiae sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Dimam, amicus curiae ini diberikan oleh 20 orang ulama senior di Madura.

Mereka berharap amicus curiae ini dapat melengkapi amicus curiae yang sudah dikirimkan oleh para politisi dan mahasiswa.

"Maka, amicus curiae ini kita harapkan melengkapi amicus curiae sebelumnya. Karena, ini diberikan oleh para ulama Madura dan Jawa Timur," ucap Dimam Abror di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Aktivis Barikade 98 Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Perwakilan ulama Madura dan Jawa Timur sebelumnya melakukan rapat dan mengkaji dugaan kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Para perwakilan ulama menilai, Pemilu 2024 merupakan pemilu paling parah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat, dari sekian pemilu yang paling parah itu hari ini. Makanya kami mencoba merangkum dari para ulama, kita mengadakan rapat," ucap perwakilan ulama Jawa Timur, Jafar Sodiq di Gedung Mahkamah Konstitusi.

Berdasarkan hal tersebut, perwakilan ulama Madura dan Jawa Timur menyatakan mereka menolak segala bentuk kecurangan yang ada dalam Pemilu 2024.

Mereka juga meminta MK melakukan pemungutan suara ulang (PSU) dengan mendiskualifikasi pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Maka berdasarkan itu, ulama menolak segala bentuk kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu 2024, yang kedua adalah meminta kepada Mahkamah Konstitusi untuk dilakukan pemungutan suara ulang dengan mendiskualifikasi paslon nomor urut 2," ucap Jafar Sodiq, Kamis.

Baca juga: Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK


Para ulama juga meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk untuk mengusut kecurangan-kecurangan bantuan sosial dan lainnya dalam bentuk angket.

"Yang terakhir semoga para hakim kita delapan orang, diberikan taufiq hidayah, kekuatan, untuk memutuskan yang seadil-adilnya, untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, untuk kemajuan generasi muda," kata dia.

Amicus curiae yang terakhir diterima MK berasal dari Asosiasi Pengacara Indonesia di Amerika Serikat, Rabu (17/4/2024) yang berisi tentang gambaran kecuranganpemilu di luar negeri.


Surat sahabat peradilan yang ramai dibincangkan publik adalah amicus curiae dari Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno putri.

Selain Megawati, beberapa tokoh dan aktivis seperti Busyro Muqoddas dan Usman Hamid juga ikut menyerahkan amicus curiae dalam sengketa Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com