Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Kompas.com - 19/04/2024, 07:22 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Co-captain Timnas Anies-Muhaimin, Sudirman Said berharap putusan sengketa pemilihan presiden (Pilpres) yang akan diketok Mahkamah Konstitusi (MK) bisa sesuai dengan rasa keadilan.

"Syukur-syukur MK memberikan keputusan yang lebih sesuai dengan suasana rasa keadilan kepada masyarakat," katanya saat ditemui di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (18/4/2024).

Ia juga meyakini, putusan yang diambil oleh para Hakim Konstitusi akan mempertimbangkan beragam amicus curiae yang telah diserahkan ke MK.

Baca juga: Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Suara guru besar, para aktivis dan masyarakat, kata Sudirman, menjadi harapan agar MK memberikan putusan yang adil.

"Saya punya keyakinan atau harapan apa pun keputusan yang diambil oleh MK dengan paparan bukti-bukti, paparan kejadian, suara masyarakat, suara guru besar, suara orang-orang pintar, mengirim surat disebut amicus curae sebagai sahabat pengadilan saya punya keyakinan atau harapan besar bahwa MK itu menempatkan itu sebagai catatan-catatan penting dalam bernegara," tuturnya.

Namun, kata Sudirman, siapa pun yang nantinya memerintah sesuai dengan putusan MK, sudah selayaknya memperbaiki kondisi negeri yang sedang tidak baik.

Semua pihak juga harus menghormati putusan yang akan dibacakan, tak layak jika ada yang mengingkari dengan cara menangis atau jemawa.

"Pada waktunya sudah selesai ya kita mesti hormati apa pun keputusannya karena kita kan tidak mungkin misalnya saya ada dalam posisi yang menang kan tidak mungkin kalah terus menangis dan yang menang tidak boleh jumawa merasa mendapatkan semua yang diperoleh," tandasnya.

Baca juga: Sejauh Mana Amicus Curiae Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sebagai informasi, sidang sengketa pilpres memasuki babak akhir yaitu pembacaan putusan pada 22 April 2024.

Dalam sengketa pilpres ini, capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai pemohon sengketa.

Mereka meminta agar MK mendiskualifikasi capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan agar MK memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemungutan suara ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com