Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Kompas.com - 18/04/2024, 08:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tampaknya berujung rencana kosong.

Keduanya belum bertemu meski dalam momen silaturahmi Lebaran sekalipun. 

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto sebelumnya menyampaikan, Jokowi tak bisa langsung menemui Megawati meskipun hingga kini tercatat sebagai kader PDI-P.

Jokowi, kata Hasto, harus bertemu dengan anak ranting partai banteng moncong putih itu sebelum menemui Megawati.

"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan 'Sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu," kata Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Hasto: Terkait Jokowi Ingin Bertemu Megawati, Anak Ranting Katakan biar Ketemu Mereka Dulu

Menurut Hasto, usulan dari anak ranting itu masuk akal karena merekalah yang menjadi benteng dari Megawati di PDI-P.

Diduga ada penghalang

Ucapan Hasto itu pun dibalas oleh kubu Prabowo Subianto dan Jokowi.

Selain wacana pertemuan dengan Jokowi, ada pula rencana pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto selaku calon presiden pemenang Pilpres 2024. 

Ketua Umum relawan Jokowi Mania sekaligus Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer atau karib disapa Noel, blak-blakan menyebut Hasto Kristiyanto menjadi penghambat bertemunya Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo dan Jokowi.

Hal itu ia sampaikan setelah ditanya apakah sependapat jika ada anggapan Presiden Jokowi yang menjadi penghambat pertemuan Megawati-Prabowo pasca-Pilpres 2024.

"Masak ini, Pak Jokowi enggak punya musuh dengan siapa pun kok malah seakan-akan di orkestrasikan Pak Jokowi malah menjadi penghambat," kata Immanuel atau akrab disapa Noel, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/4/2024).

"Yang jelas yang jadi penghambat pertemuan Prabowo-Mega dan sebagainya, itu adalah Hasto," kata dia.

Baca juga: Ketum Projo Sebut Jokowi Sudah Tak Berpeluang Bertemu Megawati

Noel berpendapat, Hasto adalah aktor semua problem demokrasi di Indonesia pasca-Pemilu 2024.

Dari situ, dirinya juga melihat Hasto menjadi ancaman bagi tokoh-tokoh bangsa negara untuk saling bertemu dan bersilaturahmi.

Salah satu alasan menyebut Hasto sebagai faktor penghambat pertemuan karena memberikan syarat agar Jokowi bertemu dengan anak ranting PDI-P terlebih dulu sebelum dengan Megawati.

"Problemnya kan harus pakai syarat lah, pakai apa lah, belum nanti Pak Jokowi mau ketemu Bu Mega harus ranting dulu apa lah, kan ngawur itu kan bentuk penghinaan terhadap kadernya sendiri," ungkap Noel.

"Dan itu merusak kesan PDI-P sebagai partai besar," kata dia.

Dari pihak PDI-P hingga kini belum ada jawaban ketika dimintai komentar tentang pernyataan Noel yang menyebut Hasto menjadi penghambat.

Kompas.com sudah berupaya menghubungi Hasto maupun elite partai banteng lainnya, tetapi tidak ada respons.


Namun, dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa (16/4/2024), Hasto menegaskan tidak ada pertemuan antara Jokowi dan Megawati dalam momentum Lebaran tahun ini.

Hal ini disampaikan Hasto menyusul beredarnya video yang memperlihatkan pertemuan Megawati dan Jokowi pada hari Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024 kemarin.

"Saya mau klarifikasi juga bahwa video yang beredar tentang pertemuan antara Ibu Mega dan Pak Jokowi pada saat Lebaran itu sama sekali tidak benar. Tidak ada pertemuan," kata Hasto saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa.

Baca juga: Bukan Jokowi, Relawan Joman Sebut Hasto Jadi Penghambat Pertemuan Megawati-Prabowo

Hasto menegaskan, Megawati hanya bertemu dengan orang-orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan demokrasi.

"Pertemuan hanya dilakukan terhadap orang-orang yang memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara, kedaulatan rakyat itu yang memperjuangkan demokrasi," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, saat ini Presiden Jokowi sudah tidak berpeluang untuk bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

Menurut Budi Arie, dari sisi Jokowi sebenarnya tidak ada hambatan untuk melaksanakan pertemuan dengan Megawati dalam momen Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Enggak lah (sudah tidak berpeluang bertemu). Hari gini," ujar Budi Arie di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/4/2024).

"Waktunya cukup enggak? Kalau menurut saya mah oke saja lah Pak Presiden juga asyik, asyik saja enggak ada hambatan. Pak presiden santai saja. Ketemu rakyat saja oke, apalagi elite," kata dia lagi.

Baca juga: Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi, JK: Tunggu Saja...

Saat ditanya apakah ada pihak yang menghalangi agar pertemuan terealisasi, Budi Arie menyatakan tidak tahu.

Dia pun meminta agar perihal hambatan itu ditanyakan kepada pihak PDI-P.

"Enggak tahu, tanya sono dong. Kita mah oke-oke saja," ujar Budi Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com