Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Respons Partai Pendukung Prabowo soal PPP yang Siap Gabung: Beri Syarat dan Perlu Dibicarakan Dulu

Kompas.com - 17/04/2024, 08:08 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai pendukung pasangan pemenang Pemilu 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ramai-ramai merespons Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menyatakan siap bergabung ke pemerintahan selanjutnya.

Pada Pilpres 2024, PPP merupakan partai yang berseberangan dengan Prabowo, di mana partai berlambang Ka'bah itu mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Mardiono menyebut pihaknya siap bergabung demi pembangunan Indonesia yang lebih baik ke depannya.

Bahkan, Mardiono menjadi satu-satunya lawan politik Prabowo yang hadir dalam acara halal bihalal Partai Golkar pada Senin (15/4/2024) lalu, di mana acara itu dihadiri oleh sejumlah petinggi partai koalisi Prabowo.

"Ya iya tentu kalau untuk membangun Indonesia kan harus bersama nanti ke depannya," ujar Mardiono saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024) malam.

Baca juga: PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Mardiono juga mengungkit-ungkit Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terbentuk jauh sebelum kontestasi Pemilu 2024 dimulai.

Perlu diketahui, KIB saat itu diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP. Hanya saja, KIB pecah karena Golkar-PAN mendukung Prabowo, sementara PPP mengusung Ganjar.

Maka dari itu, Mardiono menegaskan komunikasi PPP dengan PAN dan Golkar selaku pendukung Prabowo sebenarnya tidak pernah terputus.

Lantas, bagaimana partai-partai di Koalisi Indonesia Maju pengusung Prabowo-Gibran merespons sikap PPP yang mau bergabung usai kalah di Pilpres 2024 ini?

Gerindra: Mudah-mudahan PPP gabung

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani hanya merespons singkat mengenai sinyal PPP yang siap bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Mudah-mudahan (PPP gabung kubu Prabowo-Gibran)," ujar Muzani di kantor DPP Golkar, Senin (15/4/2024) malam.

Muzani menjelaskan, terkait kehadiran Mardiono di halal bihalal Golkar, acara tersebut memang menjadi ajang silaturahmi dalam memperkuat tali persaudaraan.

Dia menyebut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga mengungkit bahwa PPP pernah terikat dengan mereka melalui KIB.

Baca juga: Gerindra Akui Prabowo Bicarakan Informal Formasi Kabinet, Digodok Lagi Setelah Putusan MK

Menurutnya, upaya untuk mempersatukan kekuatan bangsa dibutuhkan lantaran dunia sedang tidak baik-baik saja.

"Ini halal bihalal dan pemilu sudah selesai. Dan kedua kita sudah menghadapi sebuah kenyataan bahwa dunia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Karena itu saya kira upaya untuk terus mempersatukan kekuatan bangsa di antara para tokoh politik, elite, dan tokoh-tokoh harus kita lakukan," jelasnya.

Golkar sebut koalisi harus berdiskusi dulu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan koalisi pendukung Prabowo-Gibran pasti akan membicarakan terlebih dahulu terkait PPP yang siap bergabung ke pemerintahan selanjutnya.

"Ya tentu masih ada pembicaraan," ujar Airlangga saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/4/2024) malam.

Baca juga: Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga menjelaskan, kehadiran Mardiono dalam halal bihalal Golkar pada Senin (15/4/2024) kemarin merupakan bagian dari proses.

Dia menegaskan pihaknya terbuka terhadap semua pihak untuk bersilaturahmi.

"Ya tentunya kan Pak Mardiono bagian dari proses di dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Partai Golkar, dan dalam pertemuan kemarin kan silaturahmi. Silaturahmi yang terbuka," imbuhnya.

Demokrat serahkan ke Prabowo

Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, keputusan apakah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bisa bergabung ke pemerintahan selanjutnya atau tidak tergantung Prabowo Subianto.

"Keputusan apakah terbuka atau tertutup gabungnya PPP sangat bergantung kepada Pak Prabowo," ujar Herman saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Herman menyampaikan, bagi Demokrat, semakin besar koalisi, semakin kuat sebuah pemerintahan ke depannya.

Terkait jatah menteri yang semakin terbagi-bagi jika ada anggota baru yang bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran, Herman meyakini Prabowo pasti tahu formula yang tepat.

"Pak Prabowo pasti memiliki formula yang tepat untuk menentukan jumlah menteri partai-partai pendukung," imbuhnya.

PAN beri syarat

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Ketua Fraksi DPR PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harus mengakui kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terlebih dahulu jika ingin bergabung ke pemerintahan ke depannya.

Saleh menyebut bahwa pihak-pihak yang ingin bergabung dengan Prabowo-Gibran sebenarnya banyak.

Hanya saja, pengakuan kemenangan pasangan calon (paslon) nomot urut 2 tetap dibutuhkan.

Saleh mengatakan, akan sangat etis jika partai-partai pendukung yang selama ini sudah berjuang untuk Prabowo-Gibran diajak bicara terkait partai lain yang mau bergabung.

"PPP sebaiknya jangan hanya bicara mau bergabung saja. Tetapi, secara deklaratif sebaiknya sudah mengucapkan selamat. Mengakui kemenangan pasangan 02. Kalau mau gabung, tentu harus ada pengakuan seperti itu," ujar Saleh saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

"Yang berwacana mau bergabung itu banyak. Itu bagus saja. Tetapi, pengakuan juga penting. Paling tidak untuk menjaga kohesivitas dan keteduhan di tengah masyarakat," katanya lagi.

Baca juga: Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Saleh mengatakan, PPP memang menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebelum pemilihan umum (Pemilu) 2024 dimulai. KIB diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP.

Tetapi, KIB pecah lantaran Golkar-PAN mendukung Prabowo-Gibran. Sedangkan PPP mengusung Ganjar-Mahfud.

Menurut Saleh, jika pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang menang, maka PPP bisa saja tidak mengungkit-ungkit KIB.

"Walau dulu ada di KIB, faktanya kan PPP mendukung 03. Kalau 03 menang, mungkin KIB tidak disebut lagi, hehe. Tetapi, itu kan cara masuk kembali. Ya silakan saja," ujar Saleh.

Meski demikian, Saleh menyebut bahwa PAN sangat senang jika ada rekonsiliasi pasca-pemilu.

Dia mengatakan, semua kekuatan politik diharapkan dapat bersatu kembali, yang artinya semua partai sudah memberikan jalan bagi penetapan pemenang Pemilu 2024.

"Kalau mau gabung, ya silakan. Sangat bagus. Yang penting jangan bikin syarat-syarat yang rumit. Semua harus dipercayakan kepada Prabowo-Gibran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com