Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Kompas.com - 16/04/2024, 12:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengadakan rapat terbatas (ratas) internal di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk membahas dampak geopolitik usai serangan drone Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu.

Ratas yang digelar pada Selasa (16/4/2024) itu merupakan yang pertama kali dilakukan usai cuti bersama Idul Fitri 1445 Hijriah.

Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, ratas internal membahas sejumlah hal soal situasi di Timur Tengah.

"Kita dalam rapat tadi ada beberapa hal yang dibahas, terkait dengan masalah geopolitik. Pertama, kita khawatir melihat perkembangan situasi di Timur Tengah. Dan kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun," ujar Retno usia ratas kepada wartawan.

"Oleh karena itu, upaya diplomatik perlu dilakukan oleh semua pihak, termasuk oleh Indonesia. Di dalam kaitan ini, saya melakukan komunikasi baik melalui telepon, exchanges of messages, dan sebagainya dengan Menlu Iran, dengan Menlu Saudi Arabia, Yordania, Mesir, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, Jerman, Belanda, dan juga dengan Wakil Menlu Amerika Serikat (AS)," jelasnya.

Baca juga: Menlu Retno: Banyak Tekanan agar RI Mulai Normalisasi Hubungan dengan Israel

Retno juga mengungkapkan, Presiden Jokowi memberikan arahan khusus kepada jajarannya terkait dengan ketegangan antara Iran dan Israel.

Pertama, Presiden Jokowi meminta agar terus dilakukan upaya diplomasi agar pihak-pihak terkait bisa sama-sama menahan diri untuk menghindari eskalasi yang lebih besar.

Presiden mengingatkan, eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun.

Retno melanjutkan, saat ini masing-masing pihak, baik Israel, Iran, maupun negara-negara lain sudah mulai menghitung dampak jika ketegangan militer terus dilanjutkan, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik.

"Masing-masing pihak sudah mulai menghitung jika terjadi eskalasi maka dampaknya seperti apa terhadap masing-masing negara. Baik harga minyak, harga kebutuhan yang lain, maupun nilai tukar dollar dan sebagainya, dan sebagainya," kata Retno.

Baca juga: Pakar: Jika Israel Sudah Akui Kemerdekaan Palestina, Tak Ada Alasan Indonesia untuk...

Ia pun menambahkan, sejauh ini para warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Timur Tengah dalam kondisi aman.

Pemerintah Indonesia terus melakukan pemantauan setiap harinya.

"WNI sejauh ini alhamdulillah dalam keadaan baik. Dalam artian tidak terdampak situasi yang ada. Kita terus melakukan pantauan dari dekat dan hampir setiap hari Kemenlu mengadakan rapat secara virtual dengan KBRI-KBRI di wilayah-wilayah yang kira-kira terdapat ekskalasi," ungkapnya.

"Termasuk contingence plan sudah kita buat. Jadi untuk KBRI-KBRI itulah yang kita lakukan sampai saat ini. Insya Allah mudah-mudahan WNI kita dalam keadaan sehat," tambah Retno.

Adapun rapat pada Selasa juga dihadiri oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com