Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mensos Risma Bagikan Pengalaman RI Tangani Bencana dalam OECD Infrastructure Forum Paris

Kompas.com - 11/04/2024, 15:09 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini membagikan pengalaman pemerintah Indonesia menangani bencana alam dalam forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Prancis, Rabu (10/4/2024). 

Pada kesempatan tersebut, Risma memaparkan bagaimana pihaknya memastikan ketahanan infrastruktur terhadap cuaca untuk seluruh kelompok masyarakat.

Bertajuk “Critical Infrastructure Resilience”, forum tersebut hadir seiring dengan peningkatan bencana terkait global warming, seperti badai, banjir, longsor, kebakaran, dan gempa bumi. 

Bencana alam tak dapat dipandang sebelah mata karena dapat memengaruhi kemampuan infrastruktur dalam menjalankan fungsinya. Selain itu, bagaimana akibat dari kegagalan infrastruktur, bencana alam, pandemi, dan serangan cyber.

“Kementerian Sosial (Kemensos) Indonesia telah menyiapkan sistem lumbung sosial sebanyak 613 yang tersebar di 29 provinsi. Selain itu, kami juga menyiapkan buffer stock atau stok penyangga yang tersebar di 328 kota/kabupaten untuk membantu logistik di saat terjadi bencana dan pascabencana,” ujar Risma dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (11/4/2024).

Baca juga: Kemensos Klaim Program Pena Bisa Atasi Kemiskinan Ekstrem

Adapun isi stok penyangga tersebut beragam, mulai dari makanan, pakaian, tenda, pengolahan air minum, hingga dapur umum. 

Selain itu, ada pula sarana kebersihan, seperti mesin cuci, sistem penerangan menggunakan energi matahari, dan toilet portabel. 

“Logistik tersebut dibutuhkan untuk kehidupan keseharian dapat tetap berlangsung,” kata Risma.

Risma menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang berada di kawasan ring of fire atau gugusan gunung berapi. 

Baca juga: Kemensos Gelar Pelatihan 3 Bulan bagi Penyandang Disabilitas di Bogor

Pemanasan global pun membawa dampak bagi Indonesia, seperti banjir, kekeringan, gelombang panas, badai, hilangnya potensi ekonomi di bidang pertanian dan pariwisata serta ancaman terhadap kesehatan masyarakat. 

Selain itu, Indonesia menghadapi berbagai bencana alam, seperti gempa bumi, erupsi gunung api dan tsunami. 

Selama 2023, lanjut Risma, Indonesia menghadapi sekitar 5.400 bencana alam, seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir, cuaca ekstrem, longsor dan kebakaran hutan. 

“Kondisi geografi dan kerentanan dalam menghadapi bencana tersebut membuat Indonesia harus punya ketahanan terhadap bencana mengingat potensi gangguan dan risiko kegagalan infrastruktur,” terang Risma.

Baca juga: Kemensos Beri Bantuan untuk Surahman, Pemulung Bantargebang yang Alami Kerusakan Mata

Di samping itu, lanjut Risma, Kemensos juga menyiapkan fasilitas berupa trauma healing, tempat ibadah sementara, dan sekolah darurat yang dapat dilaksanakan di saat penanganan bencana. 

Pada penanganan pascabencana, Kemensos juga memberikan bantuan rumah tahan gempa serta pelatihan usaha guna membantu masyarakat dalam memulihkan kehidupannya.

“Dalam hal pengendalian penanganan dampak bencana, Kemensos menghimpun 25.008 Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan dibantu 49.916 pendamping sosial yang terhubung dalam sistem Command Center secara digital,” imbuhnya.

Integrasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika telah memungkinkan untuk menggerakkan sumber daya, seperti pemberian perintah dari direktorat-direktorat di Kemensos, 37 unit pelaksana teknis (sentra dan balai besar), hingga Tagana dan pendamping sosial. 

Baca juga: Program Pena Kemensos Luluskan 21.333 KPM, Mensos Risma: Kami Akan Terus Jalankan

Hal itu memungkinkan setiap sumber daya manusia (SDM) dapat memberikan laporan secara cepat sekitar 10 menit.

Sebelum menjadi Mensos, Risma kerap diundang OECD terkait Pembangunan Kota Surabaya. Dalam tiga tahun terakhir Mensos Risma berkali-kali diundang OECD sebagai pembicara dengan topik, mulai dari inklusivitas sosial, start-up yang berdampak sosial, global value chain, hingga forum infrastruktur. 

Apresiasi dunia bagi Indonesia

Moderator OECD Elsa Pilichowski berpendapat bahwa negara-negara OECD harus saling belajar satu-sama lain. 

Indonesia adalah salah satu negara yang bisa dicontoh dan dipelajari upaya penanganan bencana.  

Baca juga: Kemensos Bangun Dapur Umum dan Pasok Logistik untuk Korban Banjir Semarang

"Negara-negara anggota OECD harus belajar bersama untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Kita bisa belajar salah satunya dari Indonesia," tutur Elsa.

Elsa juga mengapresiasi upaya-upaya yang telah ditempuh Kemensos dalam penanganan bencana di Indonesia.  

"Tentu saja penanganan bencana sangat menantang. Upaya yang dilakukan sangat mengesankan, seperti Command Center dan yang lainnya,” kata Elsa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com