Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PT Timah Dicecar Habis dalam Rapat Dengar Pendapat di DPR...

Kompas.com - 04/04/2024, 09:51 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

"Kita butuh manajerial yang strong, butuh direksi yang strong, yang lempeng, yang sesuai dengan tagline-nya 'Amanah'," kata Herman.

Pada kesempatan yang sama, Virsal memaparkan alasan utama PT Timah merugi akibat penurunan produksi bijih hingga penjualan logam timah pada rentang 2021 sampai 2023.

Virsal menjelaskan, pada 2021, produksi bijih timah mencapai 24.670 ton dan mengalami penurunan pada 2022 menjadi 20.079 ton.

Penurunan kembali terjadi di 2023 lantaran produksi bijih timah hanya 14.855 ton, atau turun 26 persen dari 2022.

Penurunan produksi bijih berdampak terhadap produksi logam timah yang turut mengalami penurunan secara signifikan tiap tahunnya.

Baca juga: Kasus Korupsi Timah, Rumah Harvey Moeis di Jaksel Digeledah

Pada 2021, produksi logam timah dapat mencapai 26.465 metrik ton dan terus turun sampai 2023 dengan produksi hanya 15.340 metrik ton.

Hal itu juga berefek pada penjualan logam timah yang turut mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir yaitu 26.602 metrik ton (2021), 20.805 metrik ton (2022), dan 14.385 metrik ton (2023).

Deretan penurunan ini turut berdampak pada pendapat dari PT Timah itu sendiri.

Virsal mengungkapkan pada 2021, pendapatan PT Timah mencapai Rp 14,6 triliun. Namun, pada 2022 pendapatan PT Timah turun menjadi Rp 12,5 triliun.

Penurunan kembali terjadi pada 2023 dengan hanya memperoleh pendapat Rp 8,3 triliun.

Baca juga: Kejagung Periksa Pengusaha RBS di Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pada 2023, PT Timah justru mengalami kerugian hingga Rp 450 miliar.

Padahal di 2 tahun sebelumnya selalu memperoleh laba yaitu sebesar Rp 1,3 triliun (2021) dan Rp 1 triliun (2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com