Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Kecam Aksi Israel, Fahira Idris: Jangan Putus Doakan Palestina

Kompas.com - 18/03/2024, 16:50 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mengajak seluruh masyarakat di Indonesia untuk terus mendukung rakyat Palestina agar terbebas dari penindasan Israel.

Meski terpisahkan oleh jarak, ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan mendukung dan dekat dengan bangsa Palestina.

“Selama Ramadhan ini, mari kita terus panjatkan doa agar rakyat Palestina terbebas dari penindasan. Jangan putus doakan Palestina sampai lepas dari kebiadaban rezim apartheid Israel,” ujar Fahira dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Fahira sebagai tanggapan atas kekecewaannya terhadap kegagalan gencatan senjata yang tidak menghasilkan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran selama Ramadhan.

Baca juga: Terapkan Green Ramadhan, Ini Kiat Kurangi Sampah Berburu Takjil

Dalam perundingan yang diprakarsai oleh Qatar-Mesir-Amerika Serikat (AS) tersebut, kegagalan gencatan senjata semakin memperpanjang penderitaan rakyat Palestina yang telah berlangsung selama puluhan dekade.

Fahira mengungkapkan bahwa sejak pendudukan Israel di tanah Palestina, terutama sejak 1967, rakyat Palestina telah diperlakukan sebagai kelompok ras dan bangsa yang lebih rendah.

Sistem apartheid yang diterapkan oleh Israel telah menyebabkan hak-hak, bahkan nyawa masyarakat Palestina dirampas secara sistematis tanpa belas kasihan, tanpa mengenal waktu, bahkan saat Ramadhan.

“Rakyat Palestina, terutama di Gaza, saat ini dan entah sampai kapan, masih harus terus berjuang. Bukan hanya berjuang untuk menyelamatkan nyawa dari bom dan peluru, rakyat Palestina juga harus berjuang untuk tetap hidup di tengah bencana kelaparan,” imbuh Fahira.

Baca juga: Israel Siap Rundingkan Gencatan Senjata Baru di Tengah Kelaparan Akut Gaza

Menurutnya, sejak awal eskalasi konflik, Israel telah berupaya secara terus-menerus untuk terus menggempur rakyat Palestina.

Fahira menyatakan bahwa klaim Israel yang menyasar pejuang Hamas hanyalah alasan untuk menjustifikasi upaya mereka dalam melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Praktik genosida yang dilakukan Israel tak hanya melalui penggunaan senjata seperti peluru dan bom, tetapi juga melalui tindakan sistematis dan disengaja untuk memblokir dan melemahkan upaya bantuan kemanusiaan internasional dengan menahan semua jenis bantuan vital, seperti makanan, air, obat-obatan, serta berbagai inisiatif kemanusiaan lainnya.

Fahira menegaskan bahwa tindakan Israel tersebut sebenarnya merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Baca juga: Kepala Rutan KPK Jadi Tersangka Pungli, Ditjen Pas Kemenkumham Hormati Proses Hukum

Menurutnya, praktik genosida semacam itu dapat dilakukan Israel dengan begitu leluasa karena adanya standar ganda dan ketidakberdayaan negara-negara Barat selaku sekutu Israel.

“Gagalnya gencatan senjata ini karena Israel ingin pasukannya tetap berada di Gaza dan melarang warga (Palestina) kembali ke rumahnya masing-masing," terangnya.

"Israel juga akan terus memblokade bantuan kemanusiaan. Artinya, perang dan bencana kelaparan akan terus membayangi rakyat Palestina terutama di Gaza. Oleh karena itu, sekali lagi, jangan putus doakan rakyat Palestina,” jelas Fahira. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com