Salin Artikel

Kecam Aksi Israel, Fahira Idris: Jangan Putus Doakan Palestina

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mengajak seluruh masyarakat di Indonesia untuk terus mendukung rakyat Palestina agar terbebas dari penindasan Israel.

Meski terpisahkan oleh jarak, ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan mendukung dan dekat dengan bangsa Palestina.

“Selama Ramadhan ini, mari kita terus panjatkan doa agar rakyat Palestina terbebas dari penindasan. Jangan putus doakan Palestina sampai lepas dari kebiadaban rezim apartheid Israel,” ujar Fahira dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Fahira sebagai tanggapan atas kekecewaannya terhadap kegagalan gencatan senjata yang tidak menghasilkan kesepakatan untuk menghentikan pertempuran selama Ramadhan.

Dalam perundingan yang diprakarsai oleh Qatar-Mesir-Amerika Serikat (AS) tersebut, kegagalan gencatan senjata semakin memperpanjang penderitaan rakyat Palestina yang telah berlangsung selama puluhan dekade.

Fahira mengungkapkan bahwa sejak pendudukan Israel di tanah Palestina, terutama sejak 1967, rakyat Palestina telah diperlakukan sebagai kelompok ras dan bangsa yang lebih rendah.

Sistem apartheid yang diterapkan oleh Israel telah menyebabkan hak-hak, bahkan nyawa masyarakat Palestina dirampas secara sistematis tanpa belas kasihan, tanpa mengenal waktu, bahkan saat Ramadhan.

“Rakyat Palestina, terutama di Gaza, saat ini dan entah sampai kapan, masih harus terus berjuang. Bukan hanya berjuang untuk menyelamatkan nyawa dari bom dan peluru, rakyat Palestina juga harus berjuang untuk tetap hidup di tengah bencana kelaparan,” imbuh Fahira.

Menurutnya, sejak awal eskalasi konflik, Israel telah berupaya secara terus-menerus untuk terus menggempur rakyat Palestina.

Fahira menyatakan bahwa klaim Israel yang menyasar pejuang Hamas hanyalah alasan untuk menjustifikasi upaya mereka dalam melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Praktik genosida yang dilakukan Israel tak hanya melalui penggunaan senjata seperti peluru dan bom, tetapi juga melalui tindakan sistematis dan disengaja untuk memblokir dan melemahkan upaya bantuan kemanusiaan internasional dengan menahan semua jenis bantuan vital, seperti makanan, air, obat-obatan, serta berbagai inisiatif kemanusiaan lainnya.

Fahira menegaskan bahwa tindakan Israel tersebut sebenarnya merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Menurutnya, praktik genosida semacam itu dapat dilakukan Israel dengan begitu leluasa karena adanya standar ganda dan ketidakberdayaan negara-negara Barat selaku sekutu Israel.

“Gagalnya gencatan senjata ini karena Israel ingin pasukannya tetap berada di Gaza dan melarang warga (Palestina) kembali ke rumahnya masing-masing," terangnya.

"Israel juga akan terus memblokade bantuan kemanusiaan. Artinya, perang dan bencana kelaparan akan terus membayangi rakyat Palestina terutama di Gaza. Oleh karena itu, sekali lagi, jangan putus doakan rakyat Palestina,” jelas Fahira. 

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/18/16505811/kecam-aksi-israel-fahira-idris-jangan-putus-doakan-palestina

Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke