Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasyim Sindir KPU Jabar yang Belum Datang Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional

Kompas.com - 16/03/2024, 15:44 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari menyorot KPU Provinsi Jawa Barat yang masih belum menghadiri rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat nasional.

Padahal, menurut Hasyim, semua provinsi di Pulau Jawa lainnya sudah selesai melakukan rekapitulasi tingkat nasional.

Diketahui, hasil rekapitulasi tingkat nasional harus diselesaikan dan diumumkan KPU pada 20 Maret mendatang.

Baca juga: Raih Lebih dari 4 Juta Suara, KPU Umumkan Prabowo-Gibran Menang di Sumut

"Mohon maaf, Jawa Barat ini baru kali ini klasternya ikut klaster Papua. Padahal KPU KPU Jawa lain sudah selesai semua. Ini kan penting jadi perhatian," kata Hasyim dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional yang digelar di Kantor KPU, Jakarta, Sabtu (16/3/2024).

Selain itu, Hasyim juga menyebut lokasi Kantor KPU di Jakarta juga tidak jauh dari Jawa Barat.

"Jawa Barat kan dekat dari sini ya. Masa ini rekapitulasinya klasternya ikut klaster Papua," tambahnya.

Baca juga: Polisi Terjunkan 1.197 Personel Jaga Demo di Bawaslu dan KPU RI

KPU Jawa Barat diharapkan bisa segera merampungkan hasil rekapitulasi tingkat provinsi agar segera melanjutkan ke tingkat nasional.

"Jawa Barat info terbang ke Jakarta kapan? Moga-moga bisa hari ini atau besok," ucap Hasyim.

Lebih lanjut, ia menyampaikan semua provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara sudah melakukan rekapitulasi tingkat nasional hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Kemudian, Provinsi Maluku, Papua Barat, dan Papua Selatan juga sudah melakukan rekapitulasi tingkat nasional.

Baca juga: Rekapitulasi Hari ke-17 Diwarnai Aksi Demo Pro dan Kontra Hasil Pemilu di Depan KPU

Sementara provinsi yang masih belum melakukan rekapitulasi tingkat nasional hingga hari ini adalah Jawa Barat, Maluku, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

"Kemudian Papua Barat sudah. Papua Selatan sudah. Yang belum Papua Induk, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Jawa Barat," ucap dia.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, KPU Provinsi Papua Tengah kemungkinan akan datang ke Jakarta pada hari ini.

Menurut Hasyim, jika memungkinkan rekapitulasi nasional untuk Papua Tengah bisa dilakukan malam ini.

Baca juga: Saat KPU RI Akui Punya Kerja Sama dengan Alibaba Cloud di Persidangan Sengketa Informas

"Nanti bapak ibu saksi akan mendapat info perkembangan lebih lanjut. Kalau bisa malm ini, ya malam ini. Kalau belum bisa ya, mulai besok," ucap dia.

Selain itu, menurut Hasyim, sejumlah KPU lain yang ada di Papua dan KPU Provinsi Maluku juga akan melakukan rekapitulasi hasil pemilu di tingkat nasional pada Minggu (17/3/2024) besok.

"Kemudian Maluku, besok tanggal berapa besok? 17 ya. KPU KPU (di) Papua yang lain (tanggal) 17," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com