JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan rapat pleno penetapan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diwarnai aksi demonstrasi dua kelompok massa pada Jumat (15/3/2024).
Massa yang masing-masing terdiri dari mahasiswa dan kelompok masyarakat itu menyampaikan aspirasi yang berlawanan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) yang berada di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat siang.
Mereka melakukan aksi demontrasi secara bersama-sama dan berdampingan dengan dipisahkan oleh aparat kepolisian yang berjaga-jaga di bagian tengah untuk mencegah terjadinya bentrokan.
Baca juga: Polisi Terjunkan 1.197 Personel Jaga Demo di Bawaslu dan KPU RI
Pantauan Kompas.com, kelompok massa yang menamakan diri sebagai Mahasiswa Peduli Demokrasi menyatakan dukungan kepada penyelenggara pemilu yang sedang melaksanakan tahapan Pemilu 2024.
Sementara itu, massa dari masyarakat menyuarakan soal dugaan kecurangan pemilu yang wajib diaudit.
Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi hadir terlebih dulu sekitar pukul 14.00 WIB.
Massa yang terdiri dari puluhan mahasiswa itu membawa spanduk bertuliskan "Solidaritas Mahasiswa Indonesia Hormati KPU dari bentuk intimidasi".
Baca juga: KPU Jelaskan Alasan Jan Maringka Tetap Masuk Surat Suara meski Sudah Mundur sebagai Caleg
Sebelum menyampaikan orasi, mereka meneriakkan "Sorry yeee ....," yang selama ini identik dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Kemudian dalam orasinya massa menyampaikan lima tuntutan, yaitu:
Pertama, mahasiswa peduli demokrasi mengecam dan mengutuk serta menolak segala bentuk intimidasi dan intervensi terhadap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kedua, mahasiswa peduli demokrasi bertugas mendukung Bawaslu dalam menjalankan tugas secara independen dan profesional.
Ketiga, mahasiswa peduli demokrasi percaya bahwa penyelenggar pemilu mampu mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, adil dan damai.
Baca juga: KPU Umumkan Suaranya Nol, Jan Maringka: Saya Sudah Mundur, Kesalahan di KPU
Keempat, mahasiswa peduli demokrasi mengajak masyarakat luas untuk mengawal dan jaga Bawaslu dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin menciderai proses demokrasi.
Kelima, mahasiswa peduli demokrasi mengajak untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban serta mempertahankan persatuan kesatuan dan keutuhan berbangsa dan bernegara.
Massa dari mahasiswa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 17.45 WIB menjelang hujan turun di kawasan Jl Imam Bonjol.