Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Hasil "Real Count" Kawalpemilu, Anies: Kita Tunggu KPU Sampaikan Hasil

Kompas.com - 13/03/2024, 16:09 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengatakan, yang berhak menyampaikan kemenangan hasil pemilihan presiden (Pilres) 2024 adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal itu dia sampaikan menanggapi hasil real count dari kawalpemilu.org yang menyatakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang.

"Yang bisa menyampaikan itu KPU, kita akan tunggu sampai KPU menyampaikan hasilnya," kata Anies saat ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Kawalpemilu Sebut Tak Indikasi Curang pada Pilpres, Anies: Lihat Pemilu Bukan Hanya Saat Penghitungan

Anies mengatakan, setelah KPU mengumumkan hasilnya, pihaknya akan memberikan respons.

Namun, Anies memberikan apresisasi dan penghormatan kepada para pengawas pemilu dari masyarakat sipil.

"Kita hormati badan-badan yang menyelenggarakan pemantauan, mereka mengerjakan pekerjaannya," katanya.

Sebelumnya, kawalpemilu.org memberikan ucapan selamat kepada Prabowo-Gibran karena dinilai telah memenangkan perhitungan suara.

Baca juga: Penjelasan KawalPemilu Usai Umumkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres

Dari suara yang masuk mencapai 82,41 persen atau 135 juta suara, Prabowo-Gibran meraih 58,45 persen atau 78,9 juta suara.

Prabowo-Gibran hanya membutuhkan 3 juta suara lagi dari 28,8 juta suara yang belum masuk dalam data.

Kawalpemilu menilai, Prabowo bisa dengan mudah meraih 3 juta suara dari 28,8 juta suara pending karena sepertiga suara pending berada di provinsi yang banyak memilih Prabowo-Gibran seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

Baca juga: Tak Sependapat dengan KawalPemilu, TPN: Hasil Itu Akumulasi Proses

Pesaing terdekat Prabowo, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hanya mendapat 25,05 persen, atau 33,7 juta suara.

Sedangkan urutan terendah adalah paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan 16,51 persen atau 22,2 juta suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com