Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Dinilai Paling Berpeluang Kembali Pimpin Golkar, Peluang Jokowi Tertutup

Kompas.com - 10/03/2024, 17:46 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar saat ini, Airlangga Hartarto, berpeluang kembali menduduki posisi tersebut pada periode berikutnya.

Sebelumnya, beredar sejumlah nama yang berpeluang maju sebagai calon ketum, yakni Airlangga, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita.

Baca juga: Dipimpin Airlangga, DPP Golkar Gelar Rapat Tertutup Bahas Evaluasi Pemilu 2024

Mulanya, Jamiluddin memandang keempat sosok tersebut memang layak memimpin Golkar.

"Empat sosok itu layak memimpin Golkar karena memang sudah menjadi tokoh nasional. Airlangga, Bahlil, dan Agus Gumiwang saat ini menjabat menteri, sementara Bamsoet sebagaì Ketua MPR. Karena itu, keempat sosok ini punya kapasitas yang mumpuni untuk memimpin Golkar," ujar Jamiluddin saat dimintai konfirmasi, Minggu (10/3/2024).

Menurut Jamiluddin, dari keempat sosok tersebut, Airlangga menjadi tokoh yang lebih diuntungkan.

Airlangga dinilai berhasil memimpin Golkar, setidaknya melihat dari hasil Pileg 2024.

Meskipun hasil rekapitulasi Pileg 2024 belum selesai, namun dari suara yang sudah masuk perolehan suara Golkar bersaing ketat dengan PDI-P.

Oleh karena itu, perolehan suara Golkar minimal berada di urutan kedua atau di bawah PDI-P.

Baca juga: Golkar: Terhalang AD/ART, Jokowi Belum Mungkin Jadi Ketum Tahun Ini

"Perolehan suara tersebut tentu peningkatan signifikan bagi Golkar. Hal itu terjadi saat Golkar dipimpin Airlangga. Padahal, sebelumnya Golkar diperkirakan hanya mampu duduk di peringkat ketiga. Golkar awalnya dinilai akan kalah dengan Gerindra," ucapnya.

Maka dari itu, hasil sementara pileg mampu melambungkan nama Airlangga, baik di internal maupu eksternal partai.

Airlangga dinilai sudah teruji dalam memimpin Golkar, yang dapat melambungkan nilai tawar Airlangga dalam bursa calon Ketum Golkar.

Jamiluddin mengatakan, prestasi Airlangga itu dapat menutup prestasi Bamsoet, Bahlil, dan Agus Gumiwang.

"Hal itu tampaknya yang membuat tiga tokoh ini nantinya kurang bersinar dalam pemilihan caketum Golkar," kata Jamiluddin.

Sementara itu, terkait peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Golkar, secara personal memang masih terbuka.

Baca juga: Gelar Munas Desember 2024 untuk Ganti Ketum, Golkar: Kalau Ada Urgensi, Baru Munaslub

Jamiluddin melihat kemampuan Jokowi lebih dari cukup untuk mampu memimpin Golkar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com