Salin Artikel

Airlangga Dinilai Paling Berpeluang Kembali Pimpin Golkar, Peluang Jokowi Tertutup

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar saat ini, Airlangga Hartarto, berpeluang kembali menduduki posisi tersebut pada periode berikutnya.

Sebelumnya, beredar sejumlah nama yang berpeluang maju sebagai calon ketum, yakni Airlangga, Bambang Soesatyo, Bahlil Lahadalia, dan Agus Gumiwang Kertasasmita.

Mulanya, Jamiluddin memandang keempat sosok tersebut memang layak memimpin Golkar.

"Empat sosok itu layak memimpin Golkar karena memang sudah menjadi tokoh nasional. Airlangga, Bahlil, dan Agus Gumiwang saat ini menjabat menteri, sementara Bamsoet sebagaì Ketua MPR. Karena itu, keempat sosok ini punya kapasitas yang mumpuni untuk memimpin Golkar," ujar Jamiluddin saat dimintai konfirmasi, Minggu (10/3/2024).

Menurut Jamiluddin, dari keempat sosok tersebut, Airlangga menjadi tokoh yang lebih diuntungkan.

Airlangga dinilai berhasil memimpin Golkar, setidaknya melihat dari hasil Pileg 2024.

Meskipun hasil rekapitulasi Pileg 2024 belum selesai, namun dari suara yang sudah masuk perolehan suara Golkar bersaing ketat dengan PDI-P.

Oleh karena itu, perolehan suara Golkar minimal berada di urutan kedua atau di bawah PDI-P.

"Perolehan suara tersebut tentu peningkatan signifikan bagi Golkar. Hal itu terjadi saat Golkar dipimpin Airlangga. Padahal, sebelumnya Golkar diperkirakan hanya mampu duduk di peringkat ketiga. Golkar awalnya dinilai akan kalah dengan Gerindra," ucapnya.

Maka dari itu, hasil sementara pileg mampu melambungkan nama Airlangga, baik di internal maupu eksternal partai.

Airlangga dinilai sudah teruji dalam memimpin Golkar, yang dapat melambungkan nilai tawar Airlangga dalam bursa calon Ketum Golkar.

Jamiluddin mengatakan, prestasi Airlangga itu dapat menutup prestasi Bamsoet, Bahlil, dan Agus Gumiwang.

"Hal itu tampaknya yang membuat tiga tokoh ini nantinya kurang bersinar dalam pemilihan caketum Golkar," kata Jamiluddin.

Sementara itu, terkait peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Golkar, secara personal memang masih terbuka.

Jamiluddin melihat kemampuan Jokowi lebih dari cukup untuk mampu memimpin Golkar.

"Jangankan memimpin Golkar, memimpin Indonesia Jokowi juga sudah sangat teruji. Hal itu terlihat dari hasil pembangunan selama Jokowi jadi presiden," jelas dia.

Namun, peluang Jokowi itu akan terganjal oleh aturan internal Golkar.

Salah satunya aturan bahwa seseorang baru bisa maju sebagai calon Ketum Golkar jika dia minimal lima tahun menjadi pengurus.

Syarat tersebut tentu tidak bisa dipenuhi Jokowi. Sebab, hingga saat ini, Jokowi belum pernah menjadi kader Golkar, apalagi pengurus.

Untuk itu, jika melihat aturan internal Golkar, peluang Jokowi untuk menjadi calon Ketum Golkar tentu tertutup.

Akan tetapi, lain hal apabila elite Golkar mengabaikan atau mengubah aturan internal tersebut demi mengakomodir Jokowi.

Namun, jika hal ini dilakukan, tampaknya akan mendapat penolakan keras dari internal Golkar.

"Jadi, kemungkinan mengubah aturan internal relatif kecil karena dapat menggoyahkan Golkar. Karena itu, peluang Jokowi untuk jadi caketum tampaknya tertutup," imbuh Jamiluddin.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/10/17464541/airlangga-dinilai-paling-berpeluang-kembali-pimpin-golkar-peluang-jokowi

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke