Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Imbau Ceramah di Bulan Ramadhan Tak Dikaitkan dengan Isu Politik

Kompas.com - 09/03/2024, 16:33 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengingatkan agar ceramah di bulan Ramadhan tidak bernuansa politik.

Gus Yahya mengatakan, hal ini juga telah dimuat dalam instruksi yang diterbitkan PBNU.

“Sebetulnya secara umum ini (melarang ceramah bernuansa politik) kan masuk di dalam seruan, bahkan instruksi kami di dalam jaringan NU untuk menjaga kondusifitas masyarakat,” ucap Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

Menurut dia, situasi di masyarakat saat ini juga sudah kondusif dan tenang sehingga jika ada ceramah yang terkait politik akan ditertawakan jemaah.

“Jadi kalau ada ceramah yang enggak-enggak, ya paling diketawain orang,” ujar dia.

Baca juga: Menag Larang Ceramah Ramadhan dan Idul Fitri Bermuatan Politik Praktis

Lebih lanjut, ia mengatakan, ceramah yang bersifat provokatif juga sudah tidak lagi relevan.

Gus Yahya pun mengimbau semua umat Islam lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT di bulan suci Ramadhan ini.

Dia juga mengajak agar seluruh umat Islam menggunakan kesempatan di bulan Ramadhan ini dengan menambahkan ikhtiar rohani untuk beribadah dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

“Kami imbau kepada semua, daripada kita melakukan provokasi, mari kita tingkatkan pendekatan diri kita kepada Allah SWT, berdoa kepada Allah apa yang kita keluhkan,” ujar dia.

Baca juga: Para Pendakwah Diimbau Hindari Ceramah Bermuatan Politik Pascapemilu

Selain itu, PBNU mengajak semua pengurus dan jajarannya untuk mengamalkan sejumlah doa yang dipesankan oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menjelang selama bulan Ramadhan ini.

Pertama, PBNU mengajak seluruh umat Islam mendoakan Indonesia agar menjadi bangsa yang terpelihara kemaslahatannya dan semakin menjadi negara yang kuat dan maju.

Kemudian, PBNU juga mengajak mendoakan masyarakat di Palestina yang sedang mengalami kesulitan di tengah situasi perang.

“Karena keadaan kemanusiaan sungguh-sungguh sudah tidak tertanggungkan, khususnya di Gaza, sehingga kita tidak boleh membiarkan ini untuk terus-menerus,” ucap Gus Yahya.

Baca juga: Jelang Ramadhan, 10.000 Siswa Doa Bersama, dari Palestina hingga Harga Bahan Pokok

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya mewakili PBNU juga mengucapkan selamat menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah kepada seluruh umat Islam.

Dia berharap pada kesempatan bulan Ramadhan ini digunakan untuk meraih berkah, meraih kemanfaatan, dan pahala, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Saya atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga ingin menyampaikan kepada masyarakat, khususnya umat Islam seluruhnya, selamat menyongsong Ramadhan 1445,” kata Gus Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com