Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bertemu Ketua Majelis Nasional Perancis, Puan Bahas Kesetaraan Gender hingga Permasalahan Investasi di Eropa

Kompas.com - 06/03/2024, 14:30 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Acara itu akan digelar di Bali pada 19-21 Mei mendatang dengan DPR RI bertindak sebagai tuan rumah.

WWF merupakan pertemuan utama parlemen di tingkat global yang membahas isu air dan sanitasi, terutama dalam menghadapi kelangkaan pasokan air bersih.

Puan mengatakan, parlemen harus berkontribusi mengatasi isu pasokan air bersih dan sanitasi dan dalam mencapai targer SDG 6. 

Baca juga: Usul Hak Angket Kecurangan Pemilu Tak Direspons Pimpinan DPR di Rapat Paripurna, Dasco: Ada Mekanismenya

“Saya ingin mengundang ibu Presiden Majelis Nasional Assembly untuk menghadiri acara tersebut,” tuturnya.

Diskusi Puan-Yael

Yaël menyambut positif kedatangan Puan dan rombongan di Majelis Parlemen Perancis. 

Ia mengungkapkan pentingnya diplomasi parlemen dalam kaitan penyelenggaraan Women Speakers' Summit.

“Indonesia memiliki peran penting sebagai negara besar yang tumbuh ekonominya. Saya senang melihat Indonesia punya Ketua Parlemen Perempuan,” ungkap Yaël Braun-Pivet.

Pada kesempatan itu, Puan ikut bertanya mengapa ada perbedaan gaji bagi perempuan dan laki-laki di Perancis. 

Yaël menjelaskan, perbedaan gaji perempuan 25 persen lebih sedikit dibanding bagi pekerja laki-laki.

Baca juga: DPR RI Diminta Awasi BOS agar Tak Dipakai untuk Program Makan Siang Gratis

“Namun, hal itu karena durasi kerja dari pemberi kerja yang lebih sedikit bagi perempuan dibanding laki-laki,” ungkapnya. 

Dia menjelaskan, dengan masa kerja sama, perbedaannya 15 persen. Untuk posisi pekerja full time, ada perbedaan sekitar 4 persen. 

Yaël juga mengakui masih kurangnya akses perempuan di Perancis untuk menduduki jabatan-jabatan penting.

“Secara prinsip memang sudah ada kesamaan hak antara laki-laki dan Perempuan, namun untuk kesempatan yang riil masih perlu waktu,” kata Yaël.

Puan lantas menyimpulkan, perjuangan untuk adanya kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan masih belum selesai sehingga perlu untuk terus diperjuangkan.

Yaël menyetujui kesimpulan yang disampaikan Puan. Ia juga menyatakan Indonesia sangat berperan dalam mendorong pemberdayaan perempuan di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Baca juga: Realisasi Hak Angket Pemilu di DPR Dinilai Tak Mudah, Soliditas Antar-kubu Tidak Pasti

Dia mengatakan, Indonesia aktif membahas isu perempuan di ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 di bawah kepemimpinan Puan. 

“Indonesia juga aktif pada isu perempuan di Afganistan dan di tingkat global, Indonesia berperan untuk mendorong hal ini,” ujar Yaël.

Pada kesempatan itu, Puan didampingi Anggota DPR RI Irine Yusiana Roba Putri dan Duta Besar Indonesia untuk Perancis Mohamad Oemar.

Mereka disambut Yaël Braun-Pivet sejak dari tangga depan Palais Bourbon. 

Puan sempat diajak melihat ruang sidang Majelis Nasional Perancis dan diminta mengisi buku tamu.

Baca juga: PBB Sebut Pemerintah-DPR Tak Punya Niat Perbaiki Demokrasi jika Ambang Batas Parlemen Tidak Turun

Selain Yaël Braun-Pivet, sejumlah anggota Parlemen perempuan Perancis ikut menyambut Puan, di antaranya Madame Valérie Rabault (Wakil Ketua) dan Madame Anne Genetet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com