Dukungan tersebut, kata Yuli, terasa sangat berarti saat pandemi Covid-19. Sebab, saat itu banyak pembatik harus berhenti bekerja.
Baca juga: Program Pembinaan UMKM Pertamina Berikan Alat Produksi Gula Semut
Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Pertamina Fajriyah Usman menuturkan, pihaknya selalu berkomitmen untuk memberikan akses perluasan pemasaran bagi UMKM binaan, baik ke pasar dalam negeri maupun luar negeri. Keikutsertaan Pertamina dalam Inacraft 2024 menjadi realisasi upaya tersebut.
Di Inacraft 2024, Fajriyah yang akrab disapa Zia mengatakan, Pertamina menghadirkan 18 UMKM binaan dari berbagai sektor, mulai dari fesyen, craft, hingga perhiasan. Semuanya telah melalui proses kurasi yang ketat untuk memastikan produk-produk yang ditampilkan memiliki kualitas tinggi dan sesuai dengan selera pasar.
Selain itu, Pertamina juga berkolaborasi dengan 8 UMKM binaan yang sudah mandiri untuk mendirikan booth sendiri di Inacraft 2024. Hal ini menunjukkan bahwa Pertamina tidak hanya memberikan akses pemasaran, tetapi juga membantu UMKM untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka.
Dalam memberdayakan UMKM binaannya, sedikitnya ada tiga dukungan yang diberikan Pertamina.
Pertama, akses pendanaan. Pertamina memberikan pinjaman dengan sistem yang mudah melalui Holding UltraMikro (UMi).
Kedua, peningkatan kompetensi. Pertamina memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM untuk meningkatkan keahlian, kualitas, dan sertifikasi.
Ketiga, pemasaran. Pertamina membantu UMKM Binaan memasarkan produknya melalui berbagai channel, termasuk pameran, marketplace online, dan rantai pasok bisnis.
Baca juga: Inacraft 2024 Kembali Jadi Bukti Nyata Komitmen Pertamina dalam Pembinaan UMKM
Pertamina juga memiliki program UMK Academy yang membantu UMKM naik kelas, dari tradisional ke modern, digital, online, hingga global.
“UMK Academy berlangsung setiap tahun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam berbagai bidang, seperti manajemen, keuangan, dan pemasaran,” jelas Zia.
Adapun dukungan yang diberikan Pertamina lewat UMK Academy di antaranya adalah pelatihan peningkatan kualitas produk agar sesuai standar ekspor.
Pertamina juga melatih kemampuan komunikasi dan negosiasi SDM UMKM binaan. Peraturan global terkait ekspor juga diberikan. Selanjutnya, perseroan turut membantu UMKM untuk mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk masuk ke pasar global.
Pertamina pun mendorong UMKM kuliner binaan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Hal ini sejalan dengan peraturan pemerintah yang mewajibkan sektor tersebut untuk memiliki sertifikat halal sebelum Oktober 2024. Selain itu, untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi terhadap produk-produk halal.
Pertamina bekerja sama dengan lembaga terkait untuk memberikan pendampingan dan informasi kepada UMKM binaan tentang sertifikasi halal.
Pertamina juga akan terus mengembangkan program-program pembinaan lainnya untuk membantu UMKM naik kelas dan menjadi pemain utama di industri kreatif Indonesia.
Salah satunya, Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) yang merupakan channel pemasaran untuk UMKM binaan. Tahun ini, Zia mengatakan, SMEXPO akan mengangkat tema “UMKM Masuk Rantai Pasok Bisnis”. Pertamina berharap, program ini dapat membantu UMKM Binaan untuk menjadi pemasok bagi perusahaan-perusahaan besar.
UMKM mana saja bisa menjadi binaan Pertamina. Namun, terdapat sejumlah kriteria yang perlu dipenuhi, seperti produk harus berkualitas dan konsisten, punya pelayanan prima kepada pelanggan, harga kompetitif, inovatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.