Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Nyaris Punah Hingga Mejeng di Inacraft 2024, Kisah Inspiratif Batik Muria Kudus bersama Pertamina

Kompas.com - 05/03/2024, 14:06 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah hiruk pikuk International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2024, pemilik Batik Muria Kudus Yuli Astuti tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Sebab, bisa lolos kurasi dan tampil di pameran akbar tersebut merupakan mimpi Yuli yang menjadi kenyataan.

Sebagai informasi, Inacraft adalah salah satu pameran kerajinan dan seni terbesar di Asia Tenggara. Acara ini menjadi ajang pemasaran potensial bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperluas jangkauan, khususnya ke pasar internasional.

Inacraft diselenggarakan rutin setiap tahun, kali ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC), mulai dari Rabu (28/2/2024) hingga Minggu (3/3/2024).

Yuli menuturkan, untuk mejeng di Inacraft 2024, ia harus bersaing dengan banyak UMKM, dengan proses kurasi yang begitu ketat.

“Impian semua UMKM, terutama dari daerah. Ketika dikabari lolos kurasi, rasanya seperti mimpi. Mendapatkan space di sini, dengan harga yang lumayan, bagi UMKM yang baru bangkit setelah pandemi, itu luar biasa,” tuturnya.

Perjalanan Yuli di dunia batik dimulai pada 2005. Saat itu, ia mendapati batik Kudus nyaris punah karena sepi peminat dan tidak ada pembatik yang tersisa. Tidak ingin warisan budaya kotanya hilang begitu saja, ia pergi menelusuri sejarah dan mencari hal-hal yang menjadi ciri khas batik Kudus.

“Tidak ada acuannya dan orang yang ditanya terbatas. Jadi, saya harus mencari benang merahnya sehingga jelas seperti apa batik Kudus. Bahkan, saya sampai naik ke Gunung Muria. Di sana, saya temukan motif-motif lama, seperti Kapal Kandas yang menceritakan sejarah Gunung Muria,” kenang Yuli.

Baca juga: Mulai dari Songket yang Mendunia hingga Batik Lasem, UMKM Binaan Pertamina Mejeng di Inacraft 2024

Berbekal hasil penelusuran itu, Yuli pun akhirnya bisa berinovasi menciptakan motif-motif batik baru untuk dipasarkan di bawah payung jenama Batik Muria Kudus.

Batik Muria Kudus tak hanya indah, tetapi juga sarat makna. Yuli mengangkat cerita rakyat, kearifan lokal, dan sejarah Kudus ke dalam setiap guratan cantingnya. Hal ini menjadikan Batik Muria Kudus punya ciri khas unik yang terlihat dari motif-motifnya, seperti Kapal Kanda, Sunan Muria, Kretek, dan Menara Kudus.

Setiap kain Batik Muria Kudus dibuat dengan penuh ketelitian dan dedikasi tinggi melalui proses batik tulis yang rumit. Canting kecil digunakan untuk melukis motif pada kain dan pewarnaan dilakukan berulang kali untuk menghasilkan warna yang kaya dan tahan lama. Tak heran jika setiap lembar batik bisa memakan waktu pembuatan hingga tiga bulan.

Setiap kain Batik Muria Kudus dibuat dengan penuh ketelitian dan dedikasi tinggi melalui proses batik tulis yang rumit. www.instagram.com/muriabatik Setiap kain Batik Muria Kudus dibuat dengan penuh ketelitian dan dedikasi tinggi melalui proses batik tulis yang rumit.

Dukungan Pertamina

Untuk diketahui, Batik Muria Kudus merupakan salah satu UMKM binaan PT Pertamina (Persero). Yuli mengaku mendapatkan berbagai manfaat sejak dibina oleh perseroan ini.

Pertama, kata Yuli, Pertamina membantu Batik Muria Kudus untuk mengikuti pameran-pameran bergengsi di dalam dan luar negeri.

Kedua, Pertamina menyediakan pinjaman dengan bunga rendah untuk membantu Batik Muria Kudus dalam mengembangkan usaha.

Ketiga, Pertamina menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Batik Muria Kudus.

Berkat pendampingan, pembinaan, dan pelatihan dari Pertamina, Batik Muria Kudus telah melanglang buana ke berbagai negara, seperti Malaysia, Brunei Darusallam, Thailand, dan Singapura.

Dukungan tersebut, kata Yuli, terasa sangat berarti saat pandemi Covid-19. Sebab, saat itu banyak pembatik harus berhenti bekerja.

Baca juga: Program Pembinaan UMKM Pertamina Berikan Alat Produksi Gula Semut

Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Pertamina Fajriyah Usman menuturkan, pihaknya selalu berkomitmen untuk memberikan akses perluasan pemasaran bagi UMKM binaan, baik ke pasar dalam negeri maupun luar negeri. Keikutsertaan Pertamina dalam Inacraft 2024 menjadi realisasi upaya tersebut.

Di Inacraft 2024, Fajriyah yang akrab disapa Zia mengatakan, Pertamina menghadirkan 18 UMKM binaan dari berbagai sektor, mulai dari fesyen, craft, hingga perhiasan. Semuanya telah melalui proses kurasi yang ketat untuk memastikan produk-produk yang ditampilkan memiliki kualitas tinggi dan sesuai dengan selera pasar.

Selain itu, Pertamina juga berkolaborasi dengan 8 UMKM binaan yang sudah mandiri untuk mendirikan booth sendiri di Inacraft 2024. Hal ini menunjukkan bahwa Pertamina tidak hanya memberikan akses pemasaran, tetapi juga membantu UMKM untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka.

Dalam memberdayakan UMKM binaannya, sedikitnya ada tiga dukungan yang diberikan Pertamina.

Pertama, akses pendanaan. Pertamina memberikan pinjaman dengan sistem yang mudah melalui Holding UltraMikro (UMi).

Kedua, peningkatan kompetensi. Pertamina memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM untuk meningkatkan keahlian, kualitas, dan sertifikasi.

Ketiga, pemasaran. Pertamina membantu UMKM Binaan memasarkan produknya melalui berbagai channel, termasuk pameran, marketplace online, dan rantai pasok bisnis.

Baca juga: Inacraft 2024 Kembali Jadi Bukti Nyata Komitmen Pertamina dalam Pembinaan UMKM

Pertamina juga memiliki program UMK Academy yang membantu UMKM naik kelas, dari tradisional ke modern, digital, online, hingga global.

“UMK Academy berlangsung setiap tahun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam berbagai bidang, seperti manajemen, keuangan, dan pemasaran,” jelas Zia.

Adapun dukungan yang diberikan Pertamina lewat UMK Academy di antaranya adalah pelatihan peningkatan kualitas produk agar sesuai standar ekspor.

Pertamina juga melatih kemampuan komunikasi dan negosiasi SDM UMKM binaan. Peraturan global terkait ekspor juga diberikan. Selanjutnya, perseroan turut membantu UMKM untuk mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk masuk ke pasar global.

Pertamina pun mendorong UMKM kuliner binaan untuk mendapatkan sertifikasi halal. Hal ini sejalan dengan peraturan pemerintah yang mewajibkan sektor tersebut untuk memiliki sertifikat halal sebelum Oktober 2024. Selain itu, untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi terhadap produk-produk halal.

Pertamina bekerja sama dengan lembaga terkait untuk memberikan pendampingan dan informasi kepada UMKM binaan tentang sertifikasi halal.

Dorong UMKM masuk rantai pasok bisnis

Pertamina juga akan terus mengembangkan program-program pembinaan lainnya untuk membantu UMKM naik kelas dan menjadi pemain utama di industri kreatif Indonesia.

Salah satunya, Small Medium Enterprise Expo (SMEXPO) yang merupakan channel pemasaran untuk UMKM binaan. Tahun ini, Zia mengatakan, SMEXPO akan mengangkat tema “UMKM Masuk Rantai Pasok Bisnis”. Pertamina berharap, program ini dapat membantu UMKM Binaan untuk menjadi pemasok bagi perusahaan-perusahaan besar.

UMKM mana saja bisa menjadi binaan Pertamina. Namun, terdapat sejumlah kriteria yang perlu dipenuhi, seperti produk harus berkualitas dan konsisten, punya pelayanan prima kepada pelanggan, harga kompetitif, inovatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bela Nurul Ghufron, Alex Marwata Yakin Tak Ada Pelanggaran Etik

Bela Nurul Ghufron, Alex Marwata Yakin Tak Ada Pelanggaran Etik

Nasional
Interupsi PKS di Rapat Paripurna: Makan Siang-Susu Gratis Harus Untungkan Petani, Bukan Penguasa

Interupsi PKS di Rapat Paripurna: Makan Siang-Susu Gratis Harus Untungkan Petani, Bukan Penguasa

Nasional
Jokowi Puji RS Konawe yang Dibangun Pakai Uang Pinjaman

Jokowi Puji RS Konawe yang Dibangun Pakai Uang Pinjaman

Nasional
Sikap Politik PKS di Dalam atau Luar Pemerintah Ditentukan Majelis Syuro Bulan Depan

Sikap Politik PKS di Dalam atau Luar Pemerintah Ditentukan Majelis Syuro Bulan Depan

Nasional
Penembak Danramil Aradide Diketahui Sudah Bergabung ke OPM Kelompok Osea Satu Boma Setahun

Penembak Danramil Aradide Diketahui Sudah Bergabung ke OPM Kelompok Osea Satu Boma Setahun

Nasional
Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi Lho

Disebut Bakal Jadi Dewan Pertimbangan Agung, Jokowi: Saya Masih Jadi Presiden Sampai 6 Bulan Lagi Lho

Nasional
Menkes Sebut Tak Ada Penghapusan Kelas BPJS, Hanya Standarnya Disederhanakan

Menkes Sebut Tak Ada Penghapusan Kelas BPJS, Hanya Standarnya Disederhanakan

Nasional
Baleg Rapat Pleno Revisi UU Kementerian Negara Siang Ini, Mardani: Kaget, Dapat Undangan Kemarin

Baleg Rapat Pleno Revisi UU Kementerian Negara Siang Ini, Mardani: Kaget, Dapat Undangan Kemarin

Nasional
Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai

Jokowi Bakal Gelar Rapat Evaluasi Bea Cukai

Nasional
Kerajaan Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kerajaan Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Mendefinisikan Ulang Mudik untuk Manajemen di 2025

Mendefinisikan Ulang Mudik untuk Manajemen di 2025

Nasional
Saat Anwar Usman Kembali Dilaporkan ke MKMK, Persoalan Etik yang Berulang...

Saat Anwar Usman Kembali Dilaporkan ke MKMK, Persoalan Etik yang Berulang...

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro di Sultra, Telan Biaya Rp 1,57 Triliun

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Kemenag: Jemaah Haji Indonesia Boleh Berziarah ke Makam Rasulullah

Nasional
Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Ingatkan soal Krisis Air, Jokowi: Jangan Biarkan Air Terus Mengalir ke Laut dan Tidak Dimanfaatkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com