Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mulai dari Songket yang Mendunia hingga Batik Lasem, UMKM Binaan Pertamina Mejeng di Inacraft 2024

Kompas.com - 03/03/2024, 13:21 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Yayuk menuturkan, ia sendiri merupakan difabel guillain-barre syndrome (GBS), penyakit yang menyerang sistem saraf. Lewat ragam produk artisan yang dihasilkan, ia turut mengampanyekan semangat berkarya para disabilitas.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Dukung Penyediaan Energi untuk Ajang F1H2O 2024 di Danau Toba

Adapun produk andalan Joglo Ayu Tenan salah satunya adalah oversized bag yang dikreasikan teman difabel lewat corak batik dengan pewarnaan alami. Produk ini bahkan diminati konsumen asal Beijing, China, lantaran bernilai sosial dan lingkungan.

Selain itu, ada pula Korean headband yang dibuat dari kain batik khas Yogyakarta, Jepara, Bali, dan Nusa Tenggara (Nusra).

Berkat semangat serta misi sosial yang diusung, Joglo Ayu Tenan turut terlibat dalam festival terbesar di dunia untuk budaya Indo (Eropa-Indonesia) di Belanda, Tong Tong Fair. Festival ini melibatkan pelaku usaha yang didirikan oleh kalangan perempuan yang mengedepankan misi empower society, termasuk difabel.

"Berkat Pertamina serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN), kami dapat mengenalkan karya artisan Indonesia di Eropa, mulai dari produk kerajinan hingga kuliner," kata Yayuk.

Baca juga: Program Sampah Kita dari Pertamina, Ubah Sampah Jadi Cuan

Raup cuan ratusan juta

Salah satu UMKM binaan Pertamina yang turut mereguk cuan di ajang Inacraft 2024 adalah brand Batik Pekatan.

Owner Batik Pekatan, Iftitakhiyah, mengungkapkan bahwa dirinya mengusung konsep Batik Tiga Negeri yang melegenda. Batik Tiga Negeri merupakan perpaduan antara batik Pekalongan, Lasem, dan Cirebon.

Usung konsep sustainable fashion, Batik Pekatan dibuat dengan pewarnaan alami serta mengoptimalkan sisa kain (perca) diolah menjadi pakaian limited edition. Dok. KOMPAS.com/Yakob Arfin Usung konsep sustainable fashion, Batik Pekatan dibuat dengan pewarnaan alami serta mengoptimalkan sisa kain (perca) diolah menjadi pakaian limited edition.

Ia pun menggandeng sejumlah perajin batik dari tiga daerah tersebut untuk menghasilkan produk fesyen yang mendukung sustainable fashion dan zero waste.

"Dengan konsep sustainable fashion, batik Pekatan dibuat dengan pewarnaan alami serta mengoptimalkan sisa kain (perca) diolah menjadi pakaian limited edition," kata Ifti.

Baca juga: Dukung Program 1.000 Manusia Bercerita, Pertamina Tekankan Pentingnya Jaga Kesehatan Mental Pekerja

Ifti mengatakan, pihaknya mendirikan usaha batik sejak 2019. Meski pandemi melanda Tanah Air pada 2020, usaha yang digelutinya tetap bertahan usai dirinya bergabung menjadi UMKM binaan Pertamina pada 2021.

Kini, berkat berbagai pelatihan serta pendampingan dari Pertamina, bisnis batik yang ditekuninya makin berkembang.

Berkat konsep ekologis yang diusung, ia pun mendapat respons positif pengunjung Inacraft 2024. Bahkan, berhasil mengantongi omzet hingga Rp 160 juta pada ekspo hari kedua.

"Pengunjung booth Pekatan sebagian besar order paket batik untuk suvenir. Alhamdulillah, omzet harian berhasil tembus lebih dari Rp 100 juta. Berkat pendampingan serta Pelatihan dari Pertamina laju bisnis kami makin pesat," ujar Ifti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com