Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: 71,8 Persen Responden Percaya Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024 Satu Putaran

Kompas.com - 29/02/2024, 14:43 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas responden percaya bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menang satu putaran pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Ini merujuk pada temuan survei Indikator Politik Indonesia yang digelar 18-21 Februari 2024.

Dalam survei, responden diberikan pertanyaan, “Dengan perolehan suara sementara yang lebih dari 55 persen menurut penghitungan resmi KPU, apakah Ibu/Bapak percaya atau tidak percaya Pemilihan Presiden 2024 akan berlangsung satu putaran saja untuk kemenangan pasangan Prabowo-Gibran?”.

Hasilnya, sebanyak 71,8 persen responden menjawab “ya, percaya”.

“Mayoritas 71,8 persen responden percaya dengan hasil real count akan satu putaran dan pemenangnya Prabowo Gibran,” kata Peneliti Utama Indikator Politik, Rizka Halida, dalam konferensi pers daring, Rabu (28/2/2024).

“Sedangkan ada 20,4 persen yang kurang atau tidak percaya, dan ada 7,8 persen yang tidak menjawab,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Jokowi soal Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo

Menurut survei, responden yang percaya Pilpres 2024 dimenangkan oleh Prabowo-Gibran satu putaran datang dari kelompok yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo. Sebanyak 84,5 persen kelompok responden ini percaya Prabowo-Gibran menang satu putaran, sedangkan 10,7 persen tak percaya.

Sebaliknya, responden yang kurang puas terhadap kinerja Jokowi mayoritas atau 58,6 persen tak percaya Prabowo-Gibran menang satu putaran, sedangkan 28,9 persen percaya.

Dilihat dari basis pemilih, responden yang percaya bahwa Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 satu putaran berasal dari pendukung Prabowo-Gibran sendiri, yakni 92,9 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang tidak percaya hanya 3,7 persen.

Sementara, pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mayoritas atau 52,2 persen tak percaya Prabowo-Gibran menang satu putaran. Pendukung Anies-Muhaimin yang percaya sebesar 30,0 persen.

Selanjutnya, pendukung capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mayoritas atau 49,7 persen percaya pilpres dimenangkan Prabowo-Gibran satu putaran. Namun, ada 41,6 persen pendukung Ganjar-Mahfud yang tidak percaya.

Dari basis pendukung partai politik, pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyumbang angka ketidakpercayaan paling tinggi. Sebanyak 70,6 persen pendukung PPP tak percaya Prabowo-Gibran menang satu putaran, dan 24,3 persen percaya.

Pemilih Nasdem kuga menyumbang angka ketidakpercayaan besar, di mana 60,1 persen responden tak percaya Prabowo-Gibran menang satu putaran. Hanya 39,7 persen responden yang percaya.

Sementara, angka kepercayaan tertinggi berasal dari pemilih Partai Gerindra, di mana 94,3 persen pemilih Gerindra percaya Prabowo-Gibran menang satu putaran. Hanya 4,5 persen pemilih Gerindra yang tak percaya.

Baca juga: Sinyal Kandidat Cagub DKI, Kini Muncul Nama Keponakan Prabowo dan Riza Patria

“Kita bisa menyimpulkan, efek partisan ini menjelaskan apakah publik percaya atau tidak percaya bahwa Pilpres 2024 terjadi dalam satu putaran atau tidak,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers.

“Kalau orang partisan, meskipun pendidikanya tinggi, kalau sudah terlanjur partisan ya tidak percaya kalo pemilu presiden kemarin terjadi dalam satu putaran dan Pak Prabowo menang,” tuturnya.

Adapun survei digelar pada 18-20 Februari 2024 melibatkan 1.227 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah yang dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) atau proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Survei dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon. Diperkirakan, margin of error survei sebesar +-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com