Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Wacana Hak Angket, Menko Polhukam Diharap Bijak Tanggapi Isu Politik

Kompas.com - 27/02/2024, 21:10 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto dinilai mesti bijak dalam menyampaikan pernyataan di hadapan publik, terutama menanggapi wacana hak angket, karena bakal berdampak di sisa periode pemerintahan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Pengamat pertahanan Anton Aliabbas mengatakan, Hadi mesti cermat memperhatikan dinamika kenegaraan lantaran saat ini tengah mencuat wacana hak angket terkait dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Ide hak angket bergulir. Tentu saja ini sedikit banyak nanti jadi ujian apakah seorang Hadi Tjahjanto itu dapat mengorkestrasi jajarannya dan juga bisa mengkomunikasikan dengan partai-partai politik, dan termasuk juga mengkomunikasikan dengan jalur-jalur politik di DPR," kata Anton saat dihubungi pada Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Sowan Sultan Minta Doa Restu

Menurut Anton, kemampuan komunikasi Hadi, terutama terkait urusan politik, bakal diuji menjelang akhir masa pemerintahan Jokowi.

Dia menyampaikan, jika Hadi bisa menjalin komunikasi verbal dan memahami kehendak dari berbagai kubu politik yang saling berhadapan saat ini maka bisa meredam potensi gejolak yang mungkin berpeluang terjadi.

"Bagaimanapun juga kemampuan berkomunikasi secara politik itu juga sedikit banyak itu bisa meredam. Tidak hanya sekadar menyampaikan pandangan untuk menenangkan, tapi juga harus mampu berkomunikasi verbal dengan baik," kata Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Universitas Paramadina itu.

Baca juga: Bertemu Sultan, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Tak Bahas Pertemuan Megawati dan Jokowi


Anton mengatakan, Hadi yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara tentu mempunyai bekal pemahaman komunikasi yang baik dan tepat.

"Yang tidak perlu enggak usah dibicarakan. Yang kira-kira bisa memancing blunder atau keriuhan politik lebih menjadi-jadi ini tentu mau tidak mau harus dimitigasi," ucap Anton.

Sampai saat ini gagasan hak angket masih berada pada tahap wacana.

Kubu pengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan mendukung gagasan hak angket.

Baca juga: Sowan ke Mahfud MD, Hadi Mengaku Dititipi Kasus BLBI, Revisi UU MK dan Penyelesaian Pelanggaran HAM

Akan tetapi, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menyatakan akan menjadi inisiator hak angket itu.

Sementara kubu pengusung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD seolah belum satu suara. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diklaim kompak buat menggulirkan usulan itu.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang turut mengusung Ganjar-Mahfud masih pikir-pikir buat mendorong hak angket.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com