Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Komnas HAM atas Wafatnya Petugas Pemilu, Bergadang 2 Hari Non-setop

Kompas.com - 22/02/2024, 09:03 WIB
Singgih Wiryono,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan beban kerja yang diduga menjadi penyebab kematian 71 petugas pemilihan umum dan 3.909 petugas mengalami sakit.

Komisioner Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, beban kerja KPPS termasuk jam kerja yang tidak manusiawi menjadi bagian dari temuan tersebut.

"Sebagian besar KPPS bergadang dua malam dan dua hari, sejak sebelum hari H (pencoblosan) untuk mendirikan TPS, hingga dini hari setelah hari H (pencloblosan untuk penghitungan suara)," katanya dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Kurangi Beban Petugas Pemilu pada 2029, Jangan Ada Lagi Korban

Pramono mengatakan, kebijakan penyalinan form C-Hasil secara elektronik tidak berhasil menurunkan durasi waktu kerja KPPS.

Selain itu, Komnas HAM juga menemukan fakta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tidak memasukkan materi Bantuan Hidup Dasar sebagai bagian dari materi bimbingan teknis (bimtek) KPPS.

"Sehingga KPPS tidak dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi situasi darurat di TPS," kata Pramono.

Materi bimtek yang diberikan KPU hanya berfokus pada proses pemungutan dan penghitungan suara.

Padahal, kata Pramono, materi bantuan hidup dasar telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari bimtek KPPS.


Baca juga: Gugurnya Puluhan Petugas Pemilu, Kerja Berat Para Pejuang Demokrasi

"Tetapi, hampir tidak ada jajaran KPU di daerah yang mengetahui surat (rekomendasi) tersebut," ucap Pramono.

Temuan terakhir, Komnas HAM menilai banyak lingkungan TPS yang tidak sehat seperti makanan ringan berupa gorengan.

"Minuman kopi yang berlebihan, juga asap rokok," tandasnya.

Pemerintah menyebutkan, sebanyak 84 petugas pemilu meninggal dunia selama masa pencoblosan. 

Dari jumlah itu, sebanyak 71 merupakan petugas pemilu di bawah KPU, sisanya atau 13 orang adalah petugas pengawas di bawah Bawaslu. 

Baca juga: Gugurnya Puluhan Petugas Pemilu, Kerja Berat Para Pejuang Demokrasi

Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan, pemerintah berduka atas meninggalnya puluhan petugas dan pengawas Pemilu 2024.

"Kami atas nama pemerintah ingin sampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para pejuang demokrasi. Semoga arwah almarhum/almarhumah diterima di sisi Allah SWT," ujar Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com