KOMISI Pemilihan Umum (KPU) masih terus melakukan penghitungan berjenjang untuk Pemilu 2024, termasuk untuk Pemilu Legislatif.
Hingga data Senin (19/2/2024) pukul 19.00 WIB, belum ada partai baru yang tampak akan mewarnai Senayan, dari hasil perhitungan sementara yang dipublikasikan lewat Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU di laman pemilu2024.kpu.go.id.
Baru sembilan partai yang selama ini sudah ada di parlemen yang telah melewati ambang batas minimal untuk lolos mengirimkan wakil ke parlemen (parliamentary treshold).
Kesembilan partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Adapun partai baru dan partai peserta Pemilu 2019 tanpa kursi parlemen (partai non-parlemen) yang ikut kembali ke Pemilu 2024 belum satu pun lolos parliamentary treshold.
Mereka adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Perindo, dan Partai Garda Republik Indonesia (Garuda).
Syarat untuk dapat mengirimkan wakil ke parlemen adalah perolehan minimal 4 persen suara sah nasioal dalam Pemilu Legislatif. Penghitungan berjenjang KPU dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari 2024 hingga maksimal 20 Maret 2024.
Berdasarkan perkembangan data Sirekap KPU, suara yang sudah terekapitulasi mencapai 57,20 persen, sebagai akumulasi data 470.921 dari 823.236 TPS se-Indonesia. Perolehan suara itu didapat dari setiap daerah pemilihan yang juga masih berproses menyerahkan data per TPS.
Meski data sementara tidak memperlihatkan gelagat ada partai non-parlemen dan partai baru lolos ke Senayan, optimisme belum surut dari mereka. Setidaknya, ini mencuat dari dua partai, yaitu PSI dan Partai Gelora Indonesia.
Optimisme PSI antara lain diungkap oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie. Lalu, Ketua DPP PSI Dedek Prayudi mengatakan PSI masih menanti hasil perhitungan resmi dari KPU sembari mengawal suara mereka.
Baca juga: Hasil Quick Count di Bawah 3 Persen, PSI Tetap Optimistis Lolos ke Senayan
Terpisah, Partai Gelora Indonesia, masih berkeyakinan pula lolos ke Senayan. Landasannya adalah survei hingga empat hari menjelang pencoblosan dan terkini salinan formulir C-Hasil dari Panitia Pemungutan Suara (PPS).
"Sudah terkumpul data dari hampir 54 persen PPS. Ternyata tren perolehan suara Partai Gelora cukup menggembirakan di sekitar 4,1 persen," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPN Partai Gelora Rico Marbun, Senin (19/2/2024).
Menurut Rico, sejak Kamis (15/2/2024), Partai Gelora telah mengerahkan petugas pencatat salinan data C-Hasil dari PPS di tingkat kelurahan dan desa.
"Karena kami tidak memiliki saksi TPS yang cukup, kami mencatat salinan data C-Hasil dari PPS yang ditempel di TPS," lanjut Rico.
Terkait keriuhan soal akurasi Sirekap KPU, Rico mengatakan partainya meminta KPU segera menuntaskan pembenahan.
"Meski Sirekap fungsinya sebagai alat bantu, KPU perlu segera membenahi agar dapat menampilkan data yang lebih mendekati potret data riil," ujar Rico.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.