JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi berharap harga beras mulai turun pada Maret 2024, usai pemerintah turun tangan mengatasi kelangkaan beras di pasar.
Arief berharap, jumlah produksi beras mencapai lebih dari 3,5 juta ton di bulan Maret 2024, sesuai dengan survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Statistik Nasional (BPS).
"Khusus untuk beras kita berharap bulan Maret 2024 ini produksi kita sesuai dengan KSA BPS itu di atas 3,5 juta ton. Artinya kita harapkan bulan Maret harga beras bisa lebih turun sedikit," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2023).
Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Jajarannya Banjiri Pasar Tangani Beras Langka
Adapun untuk mengatasi kelangkaan beras yang membuat harga beras naik saat ini, pihaknya sudah mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk membanjiri pasar dengan stok beras dari gudang Bulog.
Perintah ini disampaikan Jokowi usai para menteri dan kepala lembaga terkait melakukan rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menteri-menteri tersebut, antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi.
Baca juga: Cara Warga Semarang Siasati Harga Beras Mahal, Tak Buang-buang Nasi dan Bawa dari Kampung
"Hal yang dibahas pagi ini adalah mengenai isu perberasan nasional, jadi sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar," tutur Arief.
Selain mendistribusikan, pihaknya akan memastikan bongkar muat beras dari pelabuhan agar langsung terdistribusi ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.
Ia bersama Dirut Bulog dan Menteri BUMN akan mengunjungi pasar induk tersebut untuk memastikan bongkar muat.
"Pagi ini saya Pak Dirut Bulog dan Menteri BUMN akan ke Pasar Induk Beras Cipinang untuk memastikan bongkar beras dari port langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang dan bisa langsung didistribusikan," ucapnya.
Baca juga: Harga Beras Naik, Pedagang Sebut Distribusi dari Bulog Macet
Nantinya kata dia, beras-beras di pasar induk harus didistribusikan ke pasar modern maupun pasar tradisional.
Sejauh ini kata Arief, stok beras di pasar induk cukup tinggi mencapai sekitar 34.000 ton.
"Ini sekarang tugas kami semua untuk memastikan sampai ke outlets baik di pasar modern maupun tradisional. Izinkan waktu untuk persiapkan ini semua segera," jelas Arief.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.