Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GASPOL! Hari Ini: Jokowi Lepas Jabatan, Semua Akan Pergi

Kompas.com - 08/02/2024, 17:30 WIB
Dani Prabowo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diingatkan agar berhati-hati dalam mengambil sikap di Pemilu 2024.

Beberapa waktu lalu, Jokowi menyatakan bahwa presiden boleh berkampanye dan memihak di dalam kontestasi pilpres. Pernyataan ini pun ramai dan direspons beragam.

Puncaknya, selama sepekan terakhir sivitas akademika dari berbagai kampus terus menyuarakan gerakan moral agar pemilu dilaksanakan secara bersih, jujur, dan adil. 

Baca juga: Relawan Arus Bawah Jokowi Tetap Lanjut Laporkan Butet ke Bawaslu DIY

Hal ini tidak terlepas dari keikutsertaan putra presiden, Gibran Rakabuming Raka, di dalam kontestasi tersebut. Oleh sebagian kalangan, keikutsertaan Gibran dipandang problematik, sejak tahap awal pencalonannya.

Keikutsertaan Gibran juga dinilai sebagian kalangan membuat Presiden Jokowi terkesan condong memberikan dukungan kepada pasangan calon Prabowo-Gibran di pilpres kali ini.

Meskipun, pasangan ini sebenarnya juga telah didukung oleh kekuatan politik besar, sehingga membuat elektabilitasnya teratas dibandingkan dua paslon lainnya.

Baca juga: Jelaskan Pernyataan soal Jokowi Tidak Bisa Kerja, Ahok: Pak Prabowo Mau yang Kerja Pak Jokowi?

Sikap presiden yang terkesan condong, membuat sejumlah kalangan perlu bersuara untuk mengingatkannya. Masa jabatan presiden akan berakhir pada Oktober 2024. Setelah itu, seluruh kekuasaan yang selama sepuluh tahun terakhir dipegangnya akan ditinggalkan.

Jika saat ini banyak pihak yang mengelu-elukan Jokowi karena kekuasaan yang dimiliki, bukan berarti hal yang sama akan didapatkan ketika jabatan itu telah selesai.

Bisa jadi, orang yang selama ini berada di lingkaran sekitarnya balik badan layaknya Presiden Soeharto ditinggalkan orang-orang sekitarnya pada akhir masa kejayaanya.

Baca juga: Tak Diundang, TKN Sebut Jokowi Belum Konfirmasi Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK

Simak pembahasan lengkapnya bersama Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kehormatan Komarudin Watubun di Gaspol pukul 19.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com