Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Anies ke Warga Sintang: Ajak Semuanya Pilih Nomor 1 supaya Bangsa Kita Lebih Adil

Kompas.com - 07/02/2024, 19:03 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SINTANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan meminta simpatisannya terus menyuarakan ajakan untuk memilih pasangan calon (paslon) nomor urut 1, yakni dirinya dan Muhaimin Iskandar.

Dia menyebut, ajakan memilih tersebut harus dilakukan untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih adil.

Hal itu disampaikan Anies saat kampanye di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (7/2/2024).

"Mulai sekarang sampai Rabu depan, ajak semuanya agar memilih nomor 1. Karena apa? Supaya bangsa kita lebih adil, supaya terwujud perubahan di Kapuas Raya ini. Supaya harga bahan pokok terjangkau, supaya lapangan pekerjaan mudah, supaya pendidikan murah," ujar Anies lewat keterangan tertulis, Rabu.

Baca juga: Kampanye di Kalbar, Anies: Kita Rasakan Indonesia Hari Ini Penuh dengan Ketidakadilan

Anies juga menyebut, pada 14 Februari pekan depan, nasib bangsa berada di tangan para pemilih.

Dalam kesempatan itu, Anies meminta agar memilih paslon nomor urut 1 sebagai wujud dukungan gerakan perubahan.

"Jumlah masyarakat masih lebih banyak lagi di luar sana. Ibu Bapak harus mau menjangkau semua, mau menyapa semuanya," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meyakini warga Kapuas Raya banyak yang menginginkan perubahan.

Sebab, anak-anak mereka yang cerdas menginginkan fasilitas pendidikan yang setara dengan masyarakat kebanyakan di pulau Jawa.

"Kita menyaksikan banyak anak-anak yang berkemampuan tapi tidak berkesempatan. Kemampuannya tinggi tapi kesempatan yang tidak ada. Padahal, kalau mereka diberi kesempatan mereka tidak akan kalah dengan anak-anak yang ada di kota-kota besar. Karena itu kita harus mewujudkan perubahan pekan depan," kata Anies.

Baca juga: Singgung Peran Anies Saat Jadi Gubernur, Cak Imin Optimistis Raih 50 Persen Suara di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com