Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Cerita "Track Record" di Jakarta, TPN Ganjar-Mahfud: Jangan-jangan Mau "Come Back" di Pilkada

Kompas.com - 06/02/2024, 09:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro menduga, calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan berkeinginan maju kembali pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Penilaiannya itu berdasarkan pernyataan Anies dalam debat terakhir Pilpres 2024 yang digelar pada Minggu (4/2/2024) malam.

Dalam debat, Anies beberapa kali bicara tentang rekam jejaknya saat memimpin DKI Jakarta sebagai Gubernur periode 2017-2022.

"Beberapa kali Beliau bercerita tentang Jakarta. Jangan-jangan, kita curiganya, Beliau sedang menyiapkan come back akan kembali ke Jakarta pada perhelatan demokrasi selanjutnya," kelakar Seno di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Hari Ini, Anies Kampanye di NTB dan Sulsel, Muhaimin di Jatim

Seno menduga Anies tengah menyiapkan diri untuk maju kembali pada Pilkada 2024.
Adapun Pilkada 2024 dijadwalkan pada 27 November 2024.

Selebihnya, Seno berpandangan bahwa debat terakhir tadi malam adalah arena bagi Anies dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Sementara itu, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dinilainya kelelahan sehingga keluar dari karakter aslinya.

Dari kelelahan itu, sebut Seno, Prabowo juga dinilai tidak membawakan narasi tentang rakyat, melainkan narasi elite.

"Kontras dengan itu (Anies-Ganjar), kita melihat Pak Prabowo tampak out of character dan tampaknya mulai kehilangan kepercayaan diri sehingga tidak tampil seperti biasanya," ujarnya.

"Dan kemudian harus membawa nama presiden-presiden sebelumnya, sebagai cerminan adanya ketidakpercayaan diri Pak Prabowo dengan Presiden Jokowi kembali," kata politikus PDI-P itu.

Baca juga: Anies Jelaskan Makna Bahasa Isyarat saat Debat Capres Pamungkas

Dalam debat Anies Baswedan menyinggung soal pembangunan taman, jalur sepeda, dan trotoar selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Anies mengatakan, salah satu penyebab masalah di sektor kesehatan yakni pola hidup tidak sehat.

Oleh karena itu, penanganannya mesti seimbang antara upaya promotif, preventif, dan kuratif.


Sementara itu, menurut Anies, pusat kesehatan masyarakat saat ini diarahkan terlalu fokus pada hal-hal yang sifatnya kuratif.

Lantas, ia mencontohkan beberapa upaya yang pernah diinisiasi ketika menjadi Gubernur DKI.

"Yang kami kerjakan, misalnya membangun air bersih di Kepulauan Seribu supaya mereka dapat air yang sehat. Yang kedua membangun taman-taman, jalur sepeda, trotoar, membuat orang berjalan kaki, festival olahraga. Jadi unsurnya lintas sektoral," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com