Implementasi anggaran negara tentu tidak boleh berdasarkan analogi tersebut. Pendistribusian bansos harus menyasar kepada rakyat yang benar–benar membutuhkan dan juga pada momentum yang tepat, sehingga upaya menurunkan kemiskinan betul–betul optimal.
Di belahan dunia manapun, anggaran negara dan kepetingan politik, sejatinya adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Namun yang paling penting adalah bagaimana keduanya harus bisa dikelola dengan baik.
Semua orang-pun sudah tahu rumusnya, kepentingan bangsa dan negara harus berada di atas kepentingan politik, termasuk dalam pengelolaan anggaran negara.
Penggunaan anggaran negara tentu harus berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan hanya kepentingan sesaat, apalagi elektoral.
Anggaran negara yang tidak digunakan secara tepat guna tidak akan dapat berkontribusi secara maksimal terhadap upaya untuk menggenjot ekonomi dan menurunkan kemiskinan.
Alih–alih justru dapat ikut menambah beban postur APBN kita yang sudah berpuluh tahun mengalami defisit.
Penggunaan anggaran negara harus tepat guna dan dilakukan secara efektif serta efisien. Tanpa tata kelola anggaran yang baik, mustahil kemajuan dan pembangunan yang berkelanjutan dapat kita nikmati.
Masyarakat tentu harus turut mengawasi dan memiliki sense of belonging terhadap pengelolaan #UangKita.
Akuntabilitas dan transparansi terhadap penggunaan anggaran negara merupakan hal penting, karena negara ini dibangun dengan perjuangan bersama dan gotong royong.
Gentong babi dan ayam bondol telah memberikan pesan bagi kita, bagaimana pengelolaan anggaran negara tidak boleh salah kaprah.
Sejatinya, Pemilu 2024 dan segala polemik bansos-nya dapat menjadi rangkaian peristiwa dan momentum yang penting bagi masyarakat kita untuk menimbang dan menentukan pilihannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.