Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Risiko Politisasi Bansos oleh Presiden Jokowi

Kompas.com - 03/02/2024, 07:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Persepsi ini dapat menimbulkan sinisme dan ketidakterlibatan yang meluas, terutama di kalangan masyarakat yang terpinggirkan yang paling bergantung pada dukungan negara.

Jalan menuju integritas demokrasi

Untuk menghindari jalan genting ini, Indonesia harus membuat pemisahan yang jelas antara program-program kesejahteraan negara dan kampanye politik.

Bansos harus diberikan berdasarkan kriteria objektif, memastikan distribusi adil tanpa memandang afiliasi atau kecenderungan politik.

Hal ini membutuhkan sistem checks and balances kuat, dengan badan pengawas independen yang memastikan pelaksanaan program-program ini transparan dan tidak memihak.

Selain itu, ada kebutuhan akan pergeseran budaya dalam kampanye politik, di mana keberhasilan pemilu didasarkan pada kekuatan kebijakan, catatan tata kelola pemerintahan, dan visi masa depan, bukan pada distribusi manfaat jangka pendek.

Partai politik dan para pemimpin harus terlibat dalam wacana yang lebih mendalam dengan para pemilih, dengan fokus pada tujuan pembangunan nasional jangka panjang dan kebijakan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Dalam demokrasi yang sehat, pemerintah harus melayani rakyatnya secara adil, memastikan program-program kesejahteraan transparan, efisien, dan bebas dari bias politik.

Di bawah kepemimpinan Jokowi, pemerintah Indonesia harus menata ulang pendekatan bantuan sosialnya untuk menghormati prinsip demokrasi yang utama, yaitu kedaulatan berada di tangan rakyat.

Menjelang pemilu 2024, Indonesia berada di titik yang menentukan: apakah demokrasi akan berkembang untuk benar-benar melayani rakyatnya atau berubah menjadi sistem di mana kesejahteraan disalahgunakan untuk kepentingan politik?

Fase kritis ini membutuhkan masyarakat sipil yang bersatu, meliputi warga negara, aktivis, dan pengawas, untuk memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi, memastikan bahwa bantuan sosial tetap menjadi garis hidup, bukan alat politik.

Peran masyarakat sipil dalam menuntut transparansi, akuntabilitas, dan depolitisasi kesejahteraan sosial sangat diperlukan untuk menjaga semangat demokrasi di Indonesia.

Selain itu, sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat sipil untuk menumbuhkan kesadaran dan pemikiran kritis masyarakat, terutama dalam memahami bahwa bantuan sosial melampaui afiliasi politik.

Dengan tidak adanya inisiatif dari pemerintah, tanggung jawab masyarakat sipil menjadi semakin besar.

Pendidikan sangat penting untuk mencegah pemilih menjadi pion dalam permainan politik dan memastikan kesinambungan kesejahteraan setelah pergantian pemerintahan. Mengabaikan hal ini dapat menyebabkan eksploitasi ketidaktahuan oleh pemerintah dan merusak demokrasi.

Oleh karena itu, perjuangan untuk demokrasi yang kuat tidak hanya melibatkan akuntabilitas pemerintahan saat ini, tetapi juga meningkatkan literasi politik di kalangan warga negara.

Strategi ganda antara kewaspadaan dan pendidikan sangat penting untuk melindungi masa depan demokrasi Indonesia dan memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com