Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tiga Kubu Paslon Kompak Mengaku Sulit Pesan Bus Relawan, 01 dan 03 Singgung Sabotase

Kompas.com - 01/02/2024, 07:22 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketiga kubu pasangan calon (paslon) peserta Pilpres 2024 kompak menyatakan kesulitan dalam memesan bus untuk mengangkut relawannya masing-masing.

Namun, dari ketiga paslon tersebut, hanya Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tidak merasa bus mereka disabotase.

Sementara itu, Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) dan TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD sama-sama merasakan pemesanan bus mereka disabotase.

Baca juga: Saat Kubu Anies dan Ganjar Kompak Ungkap Dugaan Sabotase Bus Relawan untuk Kampanye...

PDI-P geram dengan upaya sabotase tersebut. Sebab, menurut mereka, sabotase sama saja dengan menghalangi hak rakyat.

Meski begitu, kubu Prabowo menyangsikan pengakuan sabotase bus dari kubu Anies dan Ganjar.

TKN Prabowo-Gibran bertanya-tanya, jangan-jangan kubu lain ternyata belum membayar busnya, bukan karena sabotase.

Awal mula kabar sabotase bus

Kabar soal bus relawan Anies-Muhaimin yang akan berangkat ke JIS dibatalkan diungkapkan oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera lewat ungganan di akun media sosial X @MardaniAliSera.

"Saya bertemu byk orang, mereka akan hadir pd kampanye Akbar di JIS, namun bis di cancel dan menolak di sewa. Gerakan perubahan tidak terbendung, masyarakat akan LONGMARCH JALAN KAKI menuju JIS," tulisnya pada Minggu (28/1/2024).

"Sampai saat ini panitia AMIN kelurahan kesulitan dapat kendaraan pengangkut massa. Rencana: Kumpul tgl 10/2 sebelum subuh akan bergerak jalan kaki bersama2 menuju Jakut lokasi JIS. Dulu pejuang Ciamis jalan kaki 5 hari menuju Monas. Relawan AMIN hanya 3 jam jalan menuju JIS," ucap dia.

Baca juga: Ungkap Sabotase Bus yang Akan Angkut Relawan Ganjar-Mahfud ke GBK, Adian: Menghalangi Kehendak Rakyat!

Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan sudah mendengar kabar yang menyebutkan soal sabotase terhadap bus yang hendak digunakan simpatisan Anies-Muhaimin untuk hadir di kampanye akbar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada 10 Februari 2024.

Menurut Anies, dirinya sudah menerima laporan bahwa ada pembatalan sepihak dari pihak penyedia jasa bus yang akan mengangkut massa untuk kampanye akbar itu.

"Ya kami mendengar laporan-laporan tentang pembatalan sepihak atas bus-bus itu. Tapi semua tantangan itu tidak akan menghentikan semangat semua relawan dan pejuang. Justru semangatnya makin besar dan saya justru mengajak semua rakyat mari kita saksikan ini," ujar Anies di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024).

"Betapa kebebasan dalam menjalankan kegiatan kampanye terganggu. Bukankah kita mau menjaga iklim demokrasi yang sehat. Bukankah semua harus dikasih kesempatan yang sama?" kata dia.

Baca juga: Anies Tanya Apakah Mau Lanjutkan Kesulitan, Warga Jawab Sorry Yee

Anies pun mempertanyakan apakah kondisi seperti ini akan dibiarkan saja atau terus berlanjut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu semakin yakin bahwa Indonesia butuh perubahan. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com