Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersyukur Bisa Jadi Cawapres, Cak Imin: Berpasangan dengan Orang Terbaik di Republik Ini

Kompas.com - 30/01/2024, 22:06 WIB
Tatang Guritno,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengaku bersyukur bisa mencapai posisinya hari ini dan berpasangan dengan calon presidennya, Anies Baswedan.

Menurut dia, perintah untuk ikut dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah diberikan oleh para kiai pada tahun 2019.

“(Para kiai) memerintahkan pada saya tahun 2019,’Pokoknya Muhaimin Iskandar harus maju mau capres mau cawapres kami, kiai-kiai enggak peduli,’” cerita Muhaimin di Gedung Pertemuan Amanjiba, Krapyak, Pekalongan, Selasa (30/1/2024) sore.

Baca juga: Kubu Anies-Muhaimin Ungkap Bus untuk Angkut Relawan Disabotase, TPN Ganjar-Mahfud: Kami Juga Alami

Ia menuturkan, setelah mendapat mandat itu langsung menjajal berbagai langkah politik agar dapat maju pada pilpres tahun ini.

Kemudian, lanjut dia, nasib membawanya bertemu dengan Anies dan akhirnya berpasangan untuk memperjuangkan perubahan.

“Alhamdulillah perintah itu saya jalankan, coba sana coba sini, dan syukur alhamdulillah saya bisa berpasangan dengan orang terbaik di republik ini,” ucap dia

Baca juga: Gerakan Salam 4 Jari dan Kemungkinan Bersatunya Kubu Anies dan Ganjar Keroyok Prabowo

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyampaikan, Anies merupakan capres dengan track record terbaik untuk bisa memimpin Indonesia ke depan.

Baginya, masyarakat harus benar-benar mempertimbangkan figur yang tepat untuk menjadi presiden berikutnya.

“Tidak ada yang seperti malaikat, kita tahu. Tapi, di antara yang ada, insya Allah track record terbaik adalah Anies Baswedan, insya Allah akhlak terbaik adalah Anies Baswedan, insya Allah tidak pernah menjadi orang yang cacat merusak yang lainnya, betul?” sebut Muhaimin.

“Insya Allah Anies Baswedan memiliki jejak2 perjuangan yang konkrit dan terbukti ketika jadi menteri pendidikan, ketika menjadi gubernur dan ketika memimpin berbagai level kepemimpinan,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com