"Ada begitu banyak pejabat negara dan anggota DPR yang masih digaji dari uang rakyat, tetapi sudah tak peduli dengan rakyat karena sibuk dengan urusan politik pribadi atau partai demi meraih suara," katanya.
"Semua yang masih menggunakan uang APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan setiap hari tanpa beban berkampanye yang muluk-muluk mestinya tak beretika semua. Jadi enggak cuma Presiden saja sih," ujarnya lagi.
Baca juga: Formappi: 91 Persen Anggota DPR Nyaleg Lagi, Lebih Sibuk di Dapil daripada Senayan
Lebih lanjut, Lucius mengatakan, kosongnya jadwal rapat menandakan DPR mulai bersikap jujur.
"Jujur tidak menyampaikan agenda karena memang tidak ada agenda. Ketimbang rajin share agenda ternyata enggak ada kegiatannya," kata Lucius.
"Jadi enggak perlu sok-sokan buka masa sidang pada 16 Januari lalu, padahal besoknya mereka sudah kembali lagi ke dapil (daerah pemilihan) masing-masing," ujarnya lagi.
Meski begitu, Lucius menilai logis jika anggota DPR memilih meninggalkan parlemen di masa kampanye.
Baca juga: Pagi Ini, DPR Gelar Rapat Pripurna Usai Reses Sebulan Lebih
Sebab, menurut dia, tidak mungkin anggota DPR masih fokus bersidang ketika masa kampanye yang tinggal menghitung hari.
"521 dari 575 anggota kembali ingin memperpanjang era duduk manis di DPR, tentu saja mereka akan berjuang memperebutkan suara pemilih," kata Lucius.
"Bagi DPR dengan kinerja super buruk seperti sekarang, perebutan suara itu nilainya beberapa kali lipat dari caleg pendatang baru. Kalau caleg (calon anggota legislatif) pendatang baru kan tinggal umbar janji saja. Mereka enggak punya beban karena tidak akan dihakimi sebagai pemalas seperti yang mungkin akan dialamatkan kepada anggota DPR," ujarnya lagi.
Menanggapi sepinya agenda rapat di DPR, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar angkat bicara.
Indra menolak jika anggota DPR disebut tidak mengadakan rapat di masa sidang III kali ini karena sibuk kampanye.
"Untuk kegiatan rapat-rapat pada masa persidangan III ini, DPR tetap dilaksanakan," kata Indra kepada Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Caleg Perempuan Tak Capai Target di Banyak Dapil, KPU Dilaporkan ke Bawaslu
Namun, soal mengapa jadwal rapat tidak dibagikan, menurut Indra, hal itu sudah sesuai kesepakatan antar Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Meski begitu, Indra menjamin bahwa para anggota Dewan tetap melaksanakan rapat meski tidak dihadiri fisik secara penuh atau ada yang mengikuti secara daring.
"Saat ini AKD tetap melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kesepakatan AKD masing-masing, dengan tetap mempertimbangkan dan mengedepankan tugas dan fungsi kedewanan," ujar Indra.