Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Fahira Idris: Anak Muda Pilih Pemimpin dengan Gagasan, Bukan Gimmick

Kompas.com - 26/01/2024, 19:23 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris mengungkapkan, pemilih muda mempunyai posisi tawar tinggi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Paslanya, besarnya populasi pemilih muda, yaitu generasi Z yang lahir antara 1997 dan 2012 atau saat ini berumur 11-26 tahun dan generasi milenial yang lahir 1981-1996 atau saat ini berusia 27-42 tahun.

Pada Pemilu kali ini, jumlah pemilih muda sebanyak 115,6 juta orang dengan rincian generasi milenial sebanyak 68,8 juta pemilih dan generasi Z sebanyak 46,8 pemilih. 

Menurutnya, suara mereka akan menjadikan suara mereka sebagai penentu kemenangan peserta Pemilu 2024 dan menentukan wajah Indonesia ke depan.

Fahira menilai, hal tersebut membuat partai politik, calon anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD), serta calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjadikan pemilih muda sebagai target suara.

Baca juga: Debat Kelima Jadi Kunci dan Temanya “Daging Semua”, Fahira Idris Harap Capres Tampilkan Performa Terbaik

Para pemilih muda disasar melalui berbagai pendekatan, baik yang substantif maupun sekadar gimmick.

Dia menilai, jika pemilih muda mengedepankan rasionalitas dalam memilih, Indonesia akan menjadi sebuah support system yang baik bagi kemajuan anak muda. 

“Pemilih muda sudah cerdas membedakan mana calon yang membawa program substantif dan calon yang sekadar gimmick,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/1/2024). 

Namun, kata Fahira, jika pemilih muda hanya mengandalkan emosi atau menentukan pilihan hanya berdasarkan kesukaan atau ketidaksukaan semata, masa depan Indonesia tidak akan pernah cerah.

Dia menyebutkan, saat ini terjadi gelombang besar perubahan psikologis pemilih muda dari emosional atau memilih berdasarkan suka tidak suka menjadi pemilih rasional atau yang mengedepankan rasio dengan membandingkan satu calon dengan calon lainnya.

Baca juga: Soroti Debat Kedua Cawapres, Fahira Idris: RUU EBET Harusnya Fokus pada Pengembangan Energi Saja

Fahira menepis anggapan bahwa pemilih muda, terutama generasi Z, lebih suka gimmick dan ahistoris. 

Dia menilai, kedekatan generasi Z dengan teknologi informasi dan internet telah mengubah mereka menjadi pemilih cerdas. 

Mereka memahami bahwa ada calon, baik itu calon anggota legislatif maupun capres/cawapres, yang memanfaatkan algoritma media sosial untuk menebar gimmick, bukan program konkret.

Anggota DPD dari Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta itu menegaskan, pemilih muda tidak mau lagi hanya dijadikan objek meraup suara. 

Baca juga: Fahira Idris Sebut Sistem Ketahanan Bencana Perlu Direformasi, Ini Alasannya

“Mereka akan pilih calon legislatif (caleg) dan capres atau cawapres yang punya program substantif soal pendidikan, lapangan pekerjaan, biaya hidup, teknologi dan lingkungan. Sementara calon yang hanya sekadar gimmick akan ditinggalkan,” ujarnya. 

Fahira menyebutkan, pemilih muda mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber yang kredibel di internet untuk membandingkan program dan rekam jejak caleg dan capres/cawapres yang akan mereka pilih pada 14 Februari 2024.

“Jangan mengira pemilih muda, terutama generasi Z, sekarang lebih suka memandang kemasan dari pada isi,” kata Caleg DPD RI Dapil DKI Jakarta dengan program kerja “Yang Muda yang Punya Usaha” itu. 

Senator Jakarta itu mengatakan, sebagian besar para pemilih muda saat ini bahkan sudah memiliki kemampuan membandingkan semua calon. 

“Bahkan, mereka sudah memiliki sikap politik terhadap caleg, capres/cawapres, bahkan kebijakan pemerintah dan penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil,” terang Fahira.

Baca juga: Dua Dekade Transjakarta, Fahira Idris: Sudah Jadi Kebutuhan Dasar, Pelayanan Harus Makin Berkualitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Tak Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, Megawati Disebut Sedang Kurang Sehat

Nasional
Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Hasto Kristiyanto Gantikan Megawati Bacakan Amanat Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Nasional
Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Nasional
Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Nasional
Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari Ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com