Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Dua Dekade Transjakarta, Fahira Idris: Sudah Jadi Kebutuhan Dasar, Pelayanan Harus Makin Berkualitas

Kompas.com - 16/01/2024, 20:10 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta Fahira Idris mengatakan, pelayanan transportasi umum massal, seperti Transjakarta, sudah menjadi kebutuhan dasar sama seperti sekolah atau puskesmas. 

Pasalnya, kata dia, transportasi umum massal sudah menjadi denyut nadi kehidupan warga sehari-hari.

Fahira menegaskan, tidak tersedianya transportasi umum dipastikan akan mengganggu sendi-sendi kehidupan yang lain terutama aktivitas ekonomi dan sosial.

“Terima kasih kepada Transjakarta yang terus berupaya memberikan pelayanan prima untuk memenuhi kebutuhan mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (16/1/2024). 

Dia menambahkan, Transjakarta merupakan jangkar transportasi umum massal di Jakarta yang aman, nyaman, terjangka, dan terintegrasi.

Baca juga: Kondisi Politik Diprediksi Aman Jelang Puncak Kampanye, Fahira Idris: Masyarakat Jangan Mau Dipolarisasi

“Saat ini Transjakarta sudah menjelma menjadi kebutuhan dasar warga. Artinya, saat ini dan ke depan infrastruktur dan pelayanannya harus terus semakin berkualitas,” katanya. 

Lebih lanjut, Fahira mengungkapkan, peran Transjakarta untuk kota besar dan wilayah aglomerasi, seperti Jakarta dengan mobilitas warganya yang sangat tinggi sangat penting.

Menurutnya, layanan Transjakarta yang pertama kali diluncurkan pada 15 Januari 2004 kini telah berhasil membangun konektivitas yang memudahkan dan menghubungkan pergerakan orang dan jasa di seluruh wilayah Jakarta. 

Transportasi umum massal yang terintegrasi tersebut  memberikan dampak luar biasa bagi kemajuan Jakarta yang visi ke depannya menjadi kota global berkelas dunia.

Selain itu, kehadiran Transjakarta membuat mobilitas warga lebih cepat dan efektif sehingga membuat biaya hidup sehari-hari menjadi lebih efisien atau berbiaya murah dan menggairahkan berbagai sektor lainnya misalnya saja pariwisata.

Baca juga: Wujudkan Jakarta Kota Ramah Disabilitas, Fahira Idris: Kesamaan Kesempatan adalah Kunci

Dia menambahkan, keberhasilan Transjakarta menghadirkan pelayanan transportasi umum massal yang aman, nyaman, terjangkau dan terintegrasi ini sudah saatnya diterapkan di berbagai kota-kota besar di Indonesia.

Paling tidak, kata Fahira, layanan transportasi massal diterapkan di seluruh wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) terlebih dahulu.

Calon legislatif (caleg) DPD RI Dapil DKI Jakarta pada Pemilu 2024 itu menilai, Jabodetabek sebagai satu kesatuan wilayah aglomerasi idealnya memiliki layanan dan pengembangan transportasi umum massal yang setara.

“Sudah saatnya sistem dan layanan transportasi umum massal seperti Transjakarta, juga dibangun dan tersedia di kota-kota besar dan wilayah aglomerasi lain yang ada di Indonesia,” katanya. 

Fahira mengatakan, setidaknya dalam beberapa tahun ke depan wilayah di Bodetabek juga memiliki transportasi umum massal yang setara seperti Jakarta mulai dari pelayanan, konektivitas, dan kemudahan bagi warga untuk mengaksesnya transportasi umum massal tersebut.

Baca juga: Bansos Efektif Perkecil Kesenjangan Ekonomi di Jakarta, Fahira Idris Ingin Bansos DKI Diperluas dan Diperbesar

Adapun Transjakarta yang merupakan pioner transportasi umum massal di Jakarta sudah menapaki usia kedua puluh tahun. 

Selama dua dekade dengan segala dinamikanya, Transjakarta kini menjadi sistem bus rapid transit (BRT) terpanjang di dunia ini.

Transjakarta kini berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada warga agar bisa bermobilitas cepat dan nyaman dengan biaya terjangkau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com