BADUNG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengatakan, masyarakat protes dengan sikap Presiden Joko Widodo yang mengatakan dirinya boleh berkampanye dan berpihak pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia menyebutkan, masyarakat ingin Jokowi tetap netral pada kontestasi elektoral 14 Februari.
“Kok tiba-tiba Presiden enggak mau netral itu loh, kenapa? Tapi, hampir seluruh rakyat protes, Presiden harus tetap netral dan tidak berpihak pada siapa pun,” ujar Muhaimin di kawasan Badung, Bali, Jumat (26/1/2024).
Baca juga: Tim Hukum Anies-Muhaimin Akan Laporkan Jokowi ke Bawaslu jika Terbukti Berpihak di Pilpres
Baginya, penolakan ketidaknetralan Jokowi menunjukkan adanya gerakan perubahan di masyarakat.
“Penolakan terhadap Presiden tidak netral dan harus netral menunjukkan suara perubahan nyata dan menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia,” tutur dia.
Ia menekankan, semestinya Jokowi tetap berada di tengah semua pihak yang berkontestasi.
Sebab, sebagai pemimpin tertinggi di Tanah Air, nantinya Jokowi bisa mendamaikan pihak-pihak yang berseteru karena Pilpres 2024.
Baca juga: Kampanye di Bali, PKB Anggap Warga NU Korslet jika Tak Pilih Anies-Muhaimin
Namun, situasi itu tidak akan tercapai jika mantan Wali Kota Solo itu tak mengambil sikap sebagai negarawan.
“Kalau ada pendukung A, pendukung B, bentrok. Presiden memihak, piye? Repot enggak? Ini tanda-tanda zaman kebenaran akan terwujud, rakyat sudah berani bersuara,” ucap dia.
“Oleh karena itu saya meyakini dan menyaksikan gelombang perubahan itu tidak bisa dibendung,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.