Hal serupa terjadi jika yang tidak lolos adalah Anies-Muhaimin. Suara Prabowo-Gibran 68,3 persen dan Ganjar-Mahfud hanya 7,3 persen.
"Angka tidak tahu atau tidak menjawab juga tinggi, mencapai 24,5 persen. Bahkan, LSI juga masih melakukan survei top of mind capres secara pribadi," imbuh dia.
Hasilnya, lanjut Djayadi, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 48,6 persen, disusul Anies-Muhaimin 42,4 persen, dan Ganjar-Mahfud 3,7 persen.
"Ridwan Kamil serta para tokoh lainnya hanya mendapatkan nol koma saja," imbuh dia.
Baca juga: Tanggapi Boy Thohir Soal Sepertiga Perekonomian Dukung Prabowo-Gibran, Cak Imin: Kita Tidak Takut
Di samping itu, LSI juga melakukan survei untuk menilai tahu dan suka responden terhadap capres dan cawapres. Dari survei ini, Prabowo-Gibran unggul dengan persentase 97 persen sebagai paslon yang paling diketahui. Keduanya juga mendapatkan angka 81,1 persen sebagai paslon paling disukai.
Di bawahnya, ada Anies-Muhaimin dengan 95,4 persen sebagai paslon paling diketahui dan 75,3 persen paling disukai. Sementara, Ganjar-Mahfud berada di urutan ketiga dengan angka 92,5 persen paling diketahui dan 51,3 persen paling disukai.
Djayadi mengatakan, kerja keras Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumbar yang diketuai Andre Rosiade ternyata bisa mengubah peta politik di Sumbar.
"Tiga bulan terakhir, Andre Rosiade dan tim bekerja dengan luar biasa. Dampaknya bisa meruntuhkan "tembok Berlin" Anies di Sumbar. Yang awalnya Anies-Muhaimin disebut-sebut bisa mendapatkan dukungan maksimal sampai 80 persen," sebutnya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Sowan Sultan HB X, Minta Izin Masuk Yogyakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.