Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Anies-Muhaimin Minta Relawan Bergerak ke Akar Rumput, Singgung Pengaruh Struktural PBNU Tak Signifikan

Kompas.com - 22/01/2024, 12:21 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Penasihat Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin), Imam Jazuli meminta para relawan untuk fokus bergerak di akar rumput.

Dia mengatakan, para relawan, terutama kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak perlu gentar dengan sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Kita sudah tahu bahwa kekuatan NU itu berada di level masyarakat kulturalnya dalam sikap politik. Sementara, untuk NU struktural, kebanyakan berpikir pragmatis dan sesaat,” ujar Imam dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).

Imam lantas memberikan contoh Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004. Kala itu, pasangan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi bersaing dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo-Gibran 42,2 Persen, Ganjar-Mahfud 28 Persen, Anies-Muhaimin 26,7 Persen

Namun, Megawati-Hasyim mengalami kekalahan. Padahal, Hasyim kala itu merupakan Ketua Umum PBNU.

“Semua perangkat NU struktural sudah dikerahkan untuk pemenangan, tapi apa hasilnya? Mega-Hasyim kalah,” katanya.

Imam mengatakan, sikap PBNU yang saat ini cenderung mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak akan berpengaruh besar untuk dukungan NU kultural pada Anies-Muhaimin.

Oleh karena itu, dia meminta relawan Anies-Muhaimin tak perlu memperhatikan dinamika yang terjadi di internal PBNU.

Dalam pandangannya, saat ini yang terpenting justru turun langsung menyapa masyarakat.

“Datangi masyarakat yang belum mengelompok. Datangi masjid, warung kopi, tempat nongkrong, majlis taklim, dan berbagai tempat perkumpulan,” ujarnya.

Baca juga: PBNU Bantah Rais Aam Perintahkan Pengurus Wilayah Menangkan Prabowo-Gibran

Adapun pernyataan PBNU mengarahkan dukungan ke Prabowo-Gibran disampaikan oleh mantan Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Australia, Nadirsyah Hosen.

Nadir mengungkapkan, arahan itu disampaikan ke struktur PBNU dalam pertemuan di Surabaya.

Namun, pernyataan itu ditepis oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Meski membenarkan adanya pertemuan di Surabaya dan pembahasan soal Pilpres 2024, tapi Gus Ipul membantah ada arahan khusus untuk mendukung pasangan calon tertentu.

Baca juga: Tegaskan PBNU Punya Sikap soal Pilpres, Sekjen: Tidak Bisa Netral Sepenuhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Nasional
Meski Urus 'Stunting', BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Meski Urus "Stunting", BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Nasional
Rakernas PDI-P Bakal Bahas Tiga Topik, Termasuk Posisi Politik terhadap Pemerintahan Prabowo

Rakernas PDI-P Bakal Bahas Tiga Topik, Termasuk Posisi Politik terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Nasional
Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Nasional
Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Nasional
26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

Nasional
Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Nasional
Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Nasional
Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com