Salin Artikel

Kubu Anies-Muhaimin Minta Relawan Bergerak ke Akar Rumput, Singgung Pengaruh Struktural PBNU Tak Signifikan

Dia mengatakan, para relawan, terutama kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak perlu gentar dengan sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

“Kita sudah tahu bahwa kekuatan NU itu berada di level masyarakat kulturalnya dalam sikap politik. Sementara, untuk NU struktural, kebanyakan berpikir pragmatis dan sesaat,” ujar Imam dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).

Imam lantas memberikan contoh Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004. Kala itu, pasangan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi bersaing dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla.

Namun, Megawati-Hasyim mengalami kekalahan. Padahal, Hasyim kala itu merupakan Ketua Umum PBNU.

“Semua perangkat NU struktural sudah dikerahkan untuk pemenangan, tapi apa hasilnya? Mega-Hasyim kalah,” katanya.

Imam mengatakan, sikap PBNU yang saat ini cenderung mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tidak akan berpengaruh besar untuk dukungan NU kultural pada Anies-Muhaimin.

Oleh karena itu, dia meminta relawan Anies-Muhaimin tak perlu memperhatikan dinamika yang terjadi di internal PBNU.

Dalam pandangannya, saat ini yang terpenting justru turun langsung menyapa masyarakat.

“Datangi masyarakat yang belum mengelompok. Datangi masjid, warung kopi, tempat nongkrong, majlis taklim, dan berbagai tempat perkumpulan,” ujarnya.

Nadir mengungkapkan, arahan itu disampaikan ke struktur PBNU dalam pertemuan di Surabaya.

Namun, pernyataan itu ditepis oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Meski membenarkan adanya pertemuan di Surabaya dan pembahasan soal Pilpres 2024, tapi Gus Ipul membantah ada arahan khusus untuk mendukung pasangan calon tertentu.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/22/12212991/kubu-anies-muhaimin-minta-relawan-bergerak-ke-akar-rumput-singgung-pengaruh

Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke