Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anies Baswedan Berkomitmen Selesaikan Status Ketenagakerjaan Non-ASN

Kompas.com - 18/01/2024, 21:28 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan, bila terpilih menjadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, dia berkomitmen menyelesaikan masalah status ketenagakerjaan.

Status yang dia maksud termasuk non-aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian (PPPK/P3K), maupun ASN. 

"Jadi, ini isu yang lintas sektoral. Honorer ini ada di bidang kesehatan, pendidikan, dan ada juga di beberapa bidang lainnya," katanya melalui keterangan pers, Kamis (18/1/2024).

Hal itu disampaikan Anies dalam acara Desak Anies Edisi Nakes di Half Patiunus, Jakarta, Kamis.

Anies mengatakan, masalah tersebut telah terjadi menahun dan semakin banyak setiap tahunnya.

Baca juga: Anies Baswedan: Pemberantasan Korupsi Harus Dimulai dari Presiden

"Kami melihat jawabanya adalah pengangkatan dan dilakukan secara bertahap, sehingga semuanya bisa menjadi pegawai, baik menjadi P3K maupun menjadi ASN langsung," ujarnya.

Capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar itu menyampaikan, masalah status ketenagakerjaan harus dilakukan bersama-sama. 

“Saya sampaikan, kalau kita ingin kesehatan masyarakat baik, maka kesejahteraan nakes juga harus baik. Kalau duduk sama-sama disiapkan roadmap dengan baik,” katanya.

Dia memaparkan, pemerintah harus siap mengalokasikan anggaran untuk menyelesaikan masalah tersebut secara bertahap.

Dengan begitu, semua pihak bisa saling memahami. Semua pihak yang tidak mempunyai kepastian pun bisa segera mendapatkan kepastian.

Baca juga: Videotron Anies Baswedan Muncul di Surabaya, Disebut Gerakan Spontanitas

"Lalu, berikutnya kinerja, memastikan ada ukuran kinerja yang baik. Jadi uang pajak yang dititipkan pemerintah berujung pada alokasi yang benar yang nanti diterima masyarakat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com