Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Dorong Penuntasan RUU Perampasan Aset, Anies: Koruptor Harus Dimiskinkan

Kompas.com - 18/01/2024, 21:23 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut satu (1) Anies Baswedan menekankan perlunya penuntasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset yang saat ini tak kunjung dibereskan di Dewana Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).

“Kami (Anies-Muhaimin) melihat perlunya kita menuntaskan RUU Perampasan Aset. Koruptor harus dimiskinkan. Ini tidak ada pilihan, ini hukuman yang harus diberikan,” tegasnya.

Hal tersebut dikatakan Anies saat bersama calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Gus Muhaimin menjadi pemateri dalam acara Paku Integritas Calon Presiden dan Wakil Presiden yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung KPK, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Anies Baswedan: Pemberantasan Korupsi Harus Dimulai dari Presiden

Pada kesempatan itu, Anies mengatakan, jika Anies-Muhaimin (Amin) dipercaya memimpin Indonesia, pihaknya berencana akan mendorong publik ikut dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Caranya dengan memberikan reward atau hadiah yang layak bagi pelapor dan pemburu koruptor.

“Sehingga yang memburu koruptor bukan saja dari aparatur KPK, Kejaksaan, Kepolisian, tapi semua pihak yang ikut melaporkan, memburu. Mereka mendapatkan reward yang setara. Ini adalah komitmen kami terkait pemberantasan korupsi,”tandasnya.

Dorong RUU Pendanaan Politik

Adapun untuk mengatasi tindak korupsi di kegiatan politik, Anies Baswedan berencana mendorong Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendanaan Politik.

Ia mengatakan, salah satu problem utama dalam pemberantasan korupsi di Indonesia adalah justru proses politik.

“Baik itu kegiatan partai politik, kegiatan kampanye yang tidak memberikan ruang yang cukup untuk pendanaan dari negara maupun dari publik, ini menjadi salah satu sumber korupsi yang terjadi di Republik ini,” ungkapnya.

Baca juga: Berkomitmen Berantas Korupsi, Anies Bakal Kembalikan Marwah KPK Jika Jadi Presiden

Berdasarkan hal tersebut, Anies berjanji jika dipercaya menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, akan mendorong RUU Pendanaan Politik.

Hal tersebut diperlukan untuk memperkuat kemandirian partai politik sekaligus mengatasi penyimpangan atau tindak korupsi dalam proses kegiatan politik di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com