Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hengkangnya Maruarar Sirait Dinilai Kian Memperjelas Perbedaan Jalan Jokowi dan PDI-P

Kompas.com - 16/01/2024, 10:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, hengkangnya Maruarar Sirait dari PDI-P kian memperjelas sikap politik Presiden Joko Widodo yang berbeda dengan partai banteng.

Hal ini, kata dia, berkaca dari pernyataan Maruarar yang menyebut alasannya keluar dari PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Jokowi ke depan. Meskipun, ia tak merinci langkah politik apa yang diambil Jokowi.

"Memang ini menegaskan perbedaan jalan Jokowi dengan PDI-P, bukan faktor ideologis tentu saja, tapi soal perbedaan hasrat kekuasaan," kata Dedi kepada Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Resmi Keluar PDI-P karena Ikuti Jokowi, Berikut Profil Maruarar Sirait

Adapun langkah politik Jokowi, menurut Dedi, adalah dukungan yang terhadap pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang kini didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Diketahui, PDI-P dan rekan-rekan partai koalisinya mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.

Meskipun begitu, Dedi menilai, kepergian Maruarar tidak akan berdampak besar bagi PDI-P.

"Ara tidak banyak pengaruhi suara PDI-P maupun Ganjar, hal ini terlihat dari kekuatan massa Ara saat di Pemilu 2019, ia sama sebagaimana Budiman Sudjatmiko, hanya besar nama di ibukota, tetapi minim kontribusi pada partai di tingkat pemilih bawah," nilai Dedi.

Baca juga: Alarm Bedol Desa di Tubuh PDI-P Usai Maruarar Sirait Pilih Mundur

Kondisi ini berbeda, kata dia, ketika PDI-P mulai ditinggalkan Jokowi. Efeknya, justru lebih dirasakan oleh PDI-P dan Ganjar.

"Tetapi Ara sendiri rasanya tidak begitu besar imbasnya, meskipun ia berada di barisan Jokowi di 2019, tetapi belum ada bukti bahwa ia membawa faktor kemenangan," ujar Dedi.

Apalagi, tambah Dedi, Jokowi pada 2019 sudah muncul sebagai tokoh berpengaruh sebelum kehadiran Maruarar atau yang karib disapa Ara itu.

Diberitakan sebelumnya, Maruarar Sirait menyatakan pamit dari PDI-P, usai bertemu Wasekjen PDI-P  Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum PDI-P Rudianto Tjen di kantor pusat partai.

Ara menjelaskan alasannya pamit karena memilih mengikuti langkah Presiden Jokowi.

Baca juga: Hengkangnya Maruarar Sirait Disebut Jadi Pukulan Telak buat PDI-P

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," tutur Ara saat ditemui, Senin (15/1/2024) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com