Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ganjar Terima Informasi Ada Dugaan Intimidasi ke Pensiunan TNI-Polri agar Tak Hadiri Acara Deklarasi...

Kompas.com - 13/01/2024, 16:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku bahwa ia menerima informasi pensiunan TNI-Polri dan aparatur sipil negara (ASN) yang diintimidasi untuk tidak hadir dalam acara deklarasi dukungan di DBL Arena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).

Hal ini disampaikan Ganjar usai menghadiri acara deklarasi pensiunan ASN dan TNI-Polri, Sabtu siang.

"Tadi saya dengar cerita, 'Enggak usah datang, Pak'. Gitu. Sudah disampaikan pada saya, 'Pak Ganjar, tadi yang disampaikan, mbok enggak usah datang'," ujar Ganjar ditemui usai acara.

Kendati demikian, menurut Ganjar, intimidasi itu seakan percuma karena pensiunan TNI-Polri adalah orang-orang yang berani.

Baca juga: Dapat Dukungan Pensiunan TNI/Polri, Ganjar Optimis Raup Banyak Suara di Jawa Timur

Terbukti, Ganjar mengatakan, para pensiunan TNI-Polri itu tetap menghadiri acara deklarasi dengan meriah.

"Luar biasa. TNI-Polri dididik dilatih untuk berani. Maka, kalau cuma intimidasi seperti itu, enggak ada yang takut. Maka datanglah mereka semuanya di sini," kata mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Lebih lanjut, Ganjar juga menyetujui bahwa deklarasi pensiunan TNI-Polri bisa diartikan guna menangkal banyaknya intimidasi yang terjadi beberapa waktu belakangan kepada para pendukungnya.

"Oh tentu saja, maka saya sampaikan, beliau-beliau ini orang yang punya pengalaman di birokrasi yang cukup panjang, di masing-masing bidangnya. Tentu mereka akan tahu bagaimana cara mengantisipasi," ujar politikus PDI-P ini.

Baca juga: Ingatkan Pendukungnya Saat Kampanye, Ganjar: Knalpotnya Biasa Saja, Ora Usah Diganti

Sebagai informasi, acara deklarasi tersebut turut dihadiri oleh sejumlah purnawirawan TNI-Polri yang mendukung Ganjar-Mahfud.

Mereka di antaranya mantan Wakapolri sekaligus Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Komjen Pol (Purn) Gatot Eddy Pramono; dan mantan Kapolda Jawa Timur sekaligus Deputi Kinetik Teritorial TPN Komjen Pol (Purn) Luki Hermawan.

Kemudian, ada juga mantan Sekjen Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji.

Baca juga: Hadiri Deklarasi Dukungan dari Pensiunan TNI-Polri di Surabaya, Ganjar Disambut Lagu Terpesona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com