Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sudirman Said
Ketua IHN

Ketua Insitut Harkat Negeri (IHN)

“Hot Letter”: Cara Presiden Lincoln Kontrol Emosi

Kompas.com - 12/01/2024, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Maknanya, seorang presiden haruslah memiliki kemampuan dan kapasitas untuk merencanakan dan berpikir jangka panjang, mengeksekusi rencana, menunjukkan kamampuan dalam mengendalikan keadaan, dan mampu menjalankan tugas-tugas secara simultan, tetap mampu menjaga fokus meskipun dalam tekanan dan gangguan yang menderanya.

Hanya dengan kemampuan yang memadai dalam mengendalikan emosi, maka kapasitas sebagai eksekutif puncak dapat dilaksanakan.

“Hot letter” Abraham Lincoln

Dalam sejarah demokrasi Amerika Serikat yang sangat panjang, kita tentu mengenal Abraham Lincoln, Presiden AS ke-16. Lincoln adalah seorang Presiden legendaris.

Terlahir sebagai anak petani, di Hardin County, Kentucky, pada 12 Februari 1809. Ia menjadi pemimpin negara dalam keadaan yang oleh para penulis sejarah para presiden disebut sebagai “memimpin dalam situasi yang paling sulit”.

Masa kecilnya yang sulit mengharuskan dirinya menjadi pekerja keras. Walau memiliki pendidikan formal yang terbatas, Lincoln kecil amat rajin membaca, dan terus menjalankan political schooling dengan kemampuannya sendiri.

Di masa mudanya, ia menjalankan praktik sebagai penasihat hukum di Springfield, Illinois. Reputasinya sebagai pengacara yang jujur dan menjaga etika profesi membuat kepemimpinannya dikenal luas.

Inillah yang lantas menjadi pembuka jalan bagi karier politiknya, hingga menjadi Presiden Amerika Serikat, pada 1860.

Janji politik yang sangat kuat ia perjuangkan adalah menghentikan perbudakan. Langkah revolusioner yang diambil adalah mengumumkan Proklamasi Emansipasi pada 1863, yang memicu perang saudara antara negara bagian yang pro dan yang kontra perbudakan.

Nasib tragis harus dialami Abraham Lincoln. Pada 14 April 1865, Lincoln terbunuh oleh John Wilkes Booth hanya beberapa hari setelah Perang Saudara berakhir.

Tentu saja, kematian Lincoln menjadi pukulan berat bagi bangsa Amerika yang tengah menyembuhkan luka-luka sejarah akibat perang saudara.

Namun demikian, warisan Lincoln berupa tekad untuk menyatukan negara, mengakhiri perbudakan, dan mempertahankan nilai-nilai demokrasi, terpatri kuat di hari rakyat.

Dalam pidatonya di Gettysburg yang sangat masyhur itu, Lincoln menegaskan tekadnya untuk menciptakan “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.”

Hingga kini, Abraham Lincoln tetap menjadi salah satu presiden yang paling dihormati dalam sejarah Amerika. Kepintarannya, integritasnya, dan keteguhan hatinya memperkuat fondasi nilai-nilai Amerika Serikat.

Tak heran, sampai hari ini tidak kurang dari 15.000 buku tentang Lincoln telah ditulis oleh ribuan sejarawan dan penulis buku politik.

Di antara cerita yang menarik, yang mungkin relevan dengan suasana kekinian para calon presiden Republik Indonesia, adalah cara Abraham Lincoln mengontrol emosinya.

Sebagai manusia biasa, Lincoln tentu sering dibuat berang atau harus merespons tekanan dari lawan-lawan politiknya. Yang menarik, ia punya kiat yang sampai sekarang masih dibahas dalam buku-buku psikologi dan politik.

Pada setiap suasana dia sedang emosional, dia tuangkan kata-kata yang sarat emosi itu di atas kertas, tetapi tulisan itu tidak lantas dikirimkan kepada pihak yang hendak diresponnya.

Surat-surat atau pesan-pesan yang tak terkirim ini dikenal dengan sebutan “hot letter”.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com