Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Gus Dur Imbau Publik Pilih Pemimpin Amanah, Tegakkan Keadilan, dan Tebar Kebaikan

Kompas.com - 11/01/2024, 23:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang amanah, bisa menegakkan keadilan, dan menebar kebaikan dalam Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang

Sinta berharap, Pilpres 2024 dapat melahirkan sosok presiden yang dapat menghadirkan kemakmuran, kesejahteraan, dan kebaikan.

"Yang akan menjadi pemimpin yang kita harapkan bisa membawa kemakmuran, kesejahteraan, dan kebaikan, tidak hanya bagi bangsanya juga bagi negaranya," kata Sinta di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: PSI DKI Optimistis 4 Anggota PAW Dongkrak Suara dalam Sebulan Jelang Pemilu 2024

"Adalah orang-orang yang amanah, yang bisa menegakkan keadilan, yang ya pokoknya yang menebar kebajikan," imbuh dia.

Sinta melanjutkan, syarat penting yang harus dimiliki pemimpin berikutnya adalah mampu menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

Ia menuturkan, sejarah telah menunjukkan bahwa Indonesia sudah dipersatukan sejak masa Gajah Mada dan tidak terpecah belah meski terdiri dari beragam suku dan agama.

Menurut dia, rakyat mesti memilih pemimpin yang tidak memikirkan kelompok, etnis, dan agamanya saja supaya persatuan Indonesia dapat terus terjaga.


"Tapi semuanya ini adalah bangsa Indonesia, itu yang harus dijaga keutuhannya, kita bersaudara dan kita adalah satu. Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, dan orang yang bisa amanah untuk menjaga keutuhan itulah yang harus kita pilih jadi pemimpin bangsa kita," kata Sinta.

Seperti diketahui, ada tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang berkontestasi di Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Ragam Survei Terbaru Pilpres 2024, Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud

Adapun Sinta bersama sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden untuk membicarakan netralitas penyelenggara negara dalam Pilpres 2024.

"Tadi kami mendiskusikan banyak sekali hal termasuk transisi kepemimpinan pada tahun 2024 ini, bagaimana menjaga agar seluruh penyelenggara negara ini bisa tetap pada netralitasnya," kata Alissa Wahid, perwakilan Gerakan Nurani Bangsa.

Selain Sinta dan Alissa, ada enam tokoh tokoh yang hadir bertemu dengan Ma'ruf, yakni Quraish Shibab, Romo Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, Makarim Wibisono, Lukman Hakim Saifuddin, dan Karlina Rohima Supelli.

Baca juga: Wapres Terima Sinta Wahid, Quraish Shihab, dan Kardinal Suharyo Bahas Netralitas Pemilu

Alissa menyebutkan, gerakan ini juga beranggotakan KH Mustafa Bisri dan Romo Franz Magnis Suseno tapi keduanya tak ikut bertemu Ma'ruf.

Menurut Alissa, Gerakan Nurani Bangsa dibentuk berangkat dari keinginan untuk menjaga keutuhan bangsa serta cita-cita bangsa negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

"Nah untuk bisa menjaga cita-cita itu tentu kita membutuhkan proses berbangsa bernegara yang amanah, yang baik. Ini tadi yang disampaikan oleh para tokoh bangsa dan juga disampaikan oleh Wapres," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com